Kemenkominfo: Pancasila menguatkan persatuan menuju Indonesia Emas 2045
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menilai Pancasila sebagai landasan penting untuk memperkuat persatuan bangsa menuju Indonesia Emas 2045.
"Pancasila itu kan pemersatu kita yang berbeda-beda, ada sila Persatuan Indonesia. Dalam kaitannya dengan Indonesia Emas 2045, kita tidak bisa mencapai itu kalau kita tidak bersatu," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong saat dihubungi ANTARA, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa Pancasila sebagai pemersatu bangsa memiliki peran vital dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Persatuan dan kesatuan dinilai sebagai syarat mutlak untuk mencapai tujuan besar tersebut, mengingat perbedaan dan keberagaman yang ada di Indonesia.
Di tengah pesatnya era digital yang semakin tanpa batas (borderless) dalam pertukaran budaya maupun informasi, menghadirkan tantangan tersendiri dalam upaya menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa.
Dalam konteks ini, Usman mengatakan tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga kedaulatan digital di tengah kondisi tanpa batas tersebut.
Dia berpandangan bahwa literasi digital merupakan solusi utama dalam menghadapi tantangan ini. Melalui pilar budaya digital (digital culture) pemerintah berupaya mempertahankan nilai-nilai budaya nasional, termasuk Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan kearifan lokal serta nilai-nilai agama.
"Jadi bagaimana kita tetap bisa mewujudkan kedaulatan digital sembari kita tetap berpedoman pada nilai-nilai budaya kita, dan itu kita wujudkan lewat literasi digital," ucap Usman.
Selain itu, kata dia, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juga menjadi instrumen penting dalam melindungi kedaulatan digital dari konten negatif yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
Usman pun mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi nilai-nilai Pancasila ini tidak cukup hanya dengan menghafal sila-sila, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata sebagai ideologi maupun cara pandang hidup (way of life).
"Kalau kita sudah menyadari itu bahwa Pancasila juga adalah way of life, sebagai ideologi, maka kita akan mengimplementasikan nilai Pancasila itu dalam kehidupan sehari-hari. Saya kira itu yang paling penting," pungkas dia.
Hari Lahir Pancasila tahun 2024 mengusung tema "Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045". Sedangkan logo utama Harlah Pancasila tahun 2024, yakni "Sandya Taru" atau Pohon Persatuan yang mencerminkan persatuan, semangat gotong royong dan kesetaraan.
"Pancasila itu kan pemersatu kita yang berbeda-beda, ada sila Persatuan Indonesia. Dalam kaitannya dengan Indonesia Emas 2045, kita tidak bisa mencapai itu kalau kita tidak bersatu," ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong saat dihubungi ANTARA, Sabtu.
Dia mengatakan bahwa Pancasila sebagai pemersatu bangsa memiliki peran vital dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045. Persatuan dan kesatuan dinilai sebagai syarat mutlak untuk mencapai tujuan besar tersebut, mengingat perbedaan dan keberagaman yang ada di Indonesia.
Di tengah pesatnya era digital yang semakin tanpa batas (borderless) dalam pertukaran budaya maupun informasi, menghadirkan tantangan tersendiri dalam upaya menjaga persatuan dan kedaulatan bangsa.
Dalam konteks ini, Usman mengatakan tantangan terbesar adalah bagaimana menjaga kedaulatan digital di tengah kondisi tanpa batas tersebut.
Dia berpandangan bahwa literasi digital merupakan solusi utama dalam menghadapi tantangan ini. Melalui pilar budaya digital (digital culture) pemerintah berupaya mempertahankan nilai-nilai budaya nasional, termasuk Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan kearifan lokal serta nilai-nilai agama.
"Jadi bagaimana kita tetap bisa mewujudkan kedaulatan digital sembari kita tetap berpedoman pada nilai-nilai budaya kita, dan itu kita wujudkan lewat literasi digital," ucap Usman.
Selain itu, kata dia, Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) juga menjadi instrumen penting dalam melindungi kedaulatan digital dari konten negatif yang dapat memecah belah persatuan bangsa.
Usman pun mengajak masyarakat untuk mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Implementasi nilai-nilai Pancasila ini tidak cukup hanya dengan menghafal sila-sila, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan nyata sebagai ideologi maupun cara pandang hidup (way of life).
"Kalau kita sudah menyadari itu bahwa Pancasila juga adalah way of life, sebagai ideologi, maka kita akan mengimplementasikan nilai Pancasila itu dalam kehidupan sehari-hari. Saya kira itu yang paling penting," pungkas dia.
Hari Lahir Pancasila tahun 2024 mengusung tema "Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045". Sedangkan logo utama Harlah Pancasila tahun 2024, yakni "Sandya Taru" atau Pohon Persatuan yang mencerminkan persatuan, semangat gotong royong dan kesetaraan.