Mamuju (ANTARA) - Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat Herdian Ismail menyerukan kepada seluruh masyarakat di daerah itu untuk bersama-sama pemerintah melawan hoaks atau berita bohong dan radikalisme digital.
"Mari kita bersama-sama melawan hoaks dan segala bentuk radikalisme, intoleran dan ekstremisme digital," kata Herdin Ismail, saat memimpin upacara peringatan Hari Lahir Pancasila di Lapangan Kantor Gubernur Sulbar, Senin (2/6).
Herdin Ismail menyampaikan di era digitalisasi yang semakin kompleks, tantangan terhadap ideologi Pancasila semakin nyata.
Penyebaran paham ekstremisme, radikalisme, intoleransi hingga disinformasi melalui platform media sosial, kata Herdin Ismail, menjadi salah satu ancaman tersendiri.
Sehingga, menurutnya, di era digital seperti saat ini perlu membangun kesadaran kolektif bahwa dunia maya bukan ruang bebas nilai.
"Penting menjaga etika dan saling menghargai. Pancasila harus menjadi panduan berinteraksi di media sosial maupun platform digital lainnya," ujar Herdin Ismail.
Herdin Ismail juga mengajak seluruh pihak agar memerangi hoaks, ujaran kebencian dan provokasi melalui literasi digital dan semangat gotong royong.
'Mari kita jadikan Hari Lahir Pancasila ini bukan sekedar saling mengenal tetapi menjadi komitmen kita memperkuat nilai-nilai luhur bangsa. Peringatan Hari Lahir Pancasila harus menjadi pengingat bahwa masa depan bangsa berada di tangan kita," terang Herdin Ismail.
Di hari lahir Pancasila, menurut Herdin Ismail, juga menjadi momentum untuk kembali merenungkan bahwa Pancasila adalah rumah besar bagi keberagaman Indonesia yang mempersatukan lebih dari 270 juta jiwa berlatar ragam suku, agama, budaya bahasa yang berbeda-beda.
"Dalam Pancasila kita belajar bahwa kebhinekaan bukanlah alasan untuk terpecah melainkan kekuatan untuk bersatu," ujar Herdin Ismail.
Lebih lanjut, Herdin menjelaskan, salah satu dari delapan agenda prioritas Asta Cita Presiden Prabowo Subianto adalah memperkokoh ideologi Pancasila, demokrasi dan Hak Asasi Manusia (HAM).
"Ini menjadi prioritas karena kita menyadari bahwa kemajuan tanpa arah ideologis akan mudah goyah," kata Herdin Ismail.
Ia juga meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemprov Sulbar harus mampu menghadirkan nilai-nilai Pancasila dalam bentuk pelayanan publik yang berkeadilan, transparan dan berpihak kepada rakyat.
"Tugas pemerintahan adalah melayani, bukan dilayani," kata Herdin Ismail.