Makassar (ANTARA) - Kepala Puslitbang kebencanaan Universitas Hasanuddin Ilham Alimuddin, ST, M.Gis, Ph.D mengatakan mitigasi bencana sangat penting dimasukkan dalam kurikulum pendidikan atau menjadi muatan lokal di sekolah.
"Hal ini penting diberikan di wilayah atau daerah yang rawan bencana, misalnya di Kabupaten Luwu yang menempati posisi pertama kategori rawan bencana," kata Ilham di Makassar, Senin.
Dia mengatakan, selama ini mitigasi bencana belum menjadi perhatian utama di lokasi-lokasi rawan bencana. Padahal itu penting untuk mengantisipasi bencana dan sekaligus menjadi kesiapsiagaan ketika terjadi bencana.
Sebagai gambaran, pada saat terjadi gempa, disarankan mencari benda-benda yang dapat menjadi tempat berlindung yang aman.
Berdasarkan hasil survei kaji cepat wilayah rawan bencana di Sulsel diketahui, Indeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) tertinggi di Kabupaten Luwu, menyusul Kota Palopo. Kabupaten Pangkep, Sinjai, Bone, Wajo, Bulukumba, Luwu Timur, Jeneponto dan Tana Toraja.
Ilham mengatakan selain pentingnya mitigasi dimasukkan dalam kurikulum pendidikan dasar dan lanjutan, juga pemerintah kabupaten/kota perlu memiliki perda dan RPJM tentang mitigasi bencana.
Dia mengatakan dari 24 kabupaten/kota di Sulsel, baru sekitar 70 persen yang memiliki arah kebijakan yang dituangkan dalam RPJM dan RPJP terkait mitigasi bencana.
"Bahkan ditemukan, daerah di Sulsel yang sama sekali belum pernah membuat draf penanganan bencana, karena itu kami memberikan pendampingan dalam penyusunan RPJM," kata Ilham.*
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kapuslitbang Unhas: Mitigasi bencana penting masuk kurikulum
Berita Terkait
BMKG mengingatkan 12 provinsi waspada dampak hujan deras
Minggu, 23 Juni 2024 11:12 Wib
BMKG memperingatkan empat provinsi berpotensi banjir hingga 20 Juni 2024
Jumat, 14 Juni 2024 7:04 Wib
Pemprov Sulbar membentuk satgas kesehatan untuk Pilkada 2024
Rabu, 12 Juni 2024 19:29 Wib
Pemprov Sulbar tingkatkan kapasitas petugas tanggap darurat bencana
Selasa, 11 Juni 2024 23:38 Wib
BMKG : Gempa magnitudo 5,7 di Nias Selatan tidak berpotensi tsunami
Kamis, 6 Juni 2024 7:07 Wib
BPBD Sidrap tingkatkan pemahaman masyarakat soal potensi bencana
Rabu, 5 Juni 2024 18:02 Wib
Pemprov Sulsel catat 8.563 hektare sawah puso akibat bencana alam
Selasa, 4 Juni 2024 17:52 Wib
Puslitbang Unhas sebut 13 daerah di Sulsel masuk indeks risiko bencana kategori tinggi
Senin, 3 Juni 2024 20:49 Wib