Makassar (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka penduduk miskin di Provinsi Sulawesi Selatan periode Maret 2024 berkurang dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Kepala Kantor BPS Sulawesi Selatan Aryanto di Makassar Sabtu mengatakan, angka persentase kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sekitar 8,06 persen dari penduduk Sulsel sebanyak 9,4 juta jiwa.
"Untuk persentase penduduk miskin per Maret 2024 itu 8,06 persen, atau sekitar 736.480 jiwa dari penduduk Sulsel yang sekarang sudah mencapai 9,4 juta orang," ujarnya.
Aryanto menjelaskan, persentase penduduk miskin di Sulsel pada Maret 2024 sebesar 8,06 persen itu turun 0,64 persen poin terhadap Maret 2023.
Jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 sebesar 736,480 ribu orang, turun 52.400 orang dari jumlah pada Maret 2023.
Sebaliknya persentase penduduk miskin perkotaan pada Maret 2023 sebesar 5,01 persen, naik menjadi 5,08 persen pada Maret 2024.
Sementara persentase penduduk miskin perdesaan pada Maret 2023 sebesar 11,91 persen, turun menjadi 10,74 persen pada Maret 2024.
Dibandingkan pada Maret 2023, jumlah penduduk miskin Maret 2024 perkotaan naik sebanyak 8.200 orang (dari 211.480 orang pada Maret 2023 menjadi 219.650 orang pada Maret 2024).
Sementara itu, pada periode yang sama jumlah penduduk miskin perdesaan turun sebanyak 60.500 orang (dari 577.370 orang pada Maret 2023 menjadi 516,830 orang pada Maret 2024).
Kemudian untuk Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar Rp459.226/kapita/bulan, dengan komposisi Garis Kemiskinan Makanan sebesar Rp342.934 (74,68 persen), dan garis kemiskinan bukan makanan sebesar Rp116.292 (25,32 persen).
Pada Maret 2024, secara rata-rata rumah tangga miskin di Sulawesi Selatan memiliki 5,42 orang anggota rumah tangga.
Dengan demikian, besarnya Garis Kemiskinan per rumah tangga miskin secara rata-rata adalah Rp2.489.005/rumah tangga miskin/bulan.
Adapun faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret 2023 terhadap Maret 2024 antara lain adalah, pada periode Maret 2023 terhadap September 2022 terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) secara umum sebesar 1,95 persen.
Sementara kenaikan harga komoditas makanan sebesar 5,15 persen di periode yang sama (September 2022 - Maret 2023).
Kemudian tingkat inflasi Maret secara yoy (Maret 2023 terhadap Maret 2022) sebesar 5,86 persen. Ekonomi Sulawesi Selatan pada triwulan I-2023 terhadap triwulan I-2022 mengalami pertumbuhan sebesar 5,29 persen (y-on-y).
Namun pada sektor padat karya, seperti pertanian, kehutanan, perikanan, industri pengolahan, jasa pendidikan; transportasi, dan lainnya tumbuh melambat dibanding tahun sebelumnya.
Berita Terkait
Jumlah penduduk miskin di Sulsel berkurang akibat perbaikan ekonomi
Minggu, 1 Desember 2024 6:21 Wib
Mendagri memastikan data penduduk potensial pemilih sudah terenkripsi
Kamis, 31 Oktober 2024 15:11 Wib
BPS : Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Sulsel menurun
Minggu, 7 Juli 2024 12:09 Wib
Fenomena perubahan iklim membebani penduduk miskin di pesisir Jakarta
Senin, 27 Mei 2024 13:18 Wib
Maraknya urbanisasi pascamudik Lebaran
Selasa, 7 Mei 2024 18:09 Wib
KPU Sulsel tunggu DP4 pemutakhiran data pemilih Pilkada Serentak 2024
Selasa, 30 April 2024 13:38 Wib
Pemprov Sulsel inisiasi GPM di 68 titik padat penduduk secara serentak
Selasa, 5 Maret 2024 14:35 Wib
Sebanyak 62 penduduk Ishikawa tewas akibat gempa magnitudo 7,6 guncang Jepang
Rabu, 3 Januari 2024 9:31 Wib