Makassar (ANTARA Sulsel) - Omzet penjualan baju Timnas dan pendapatan pemilik warung kopi di Makassar, Sulawesi Selatan, melonjak tajam selama pelaksanaan kejuaraan sepak bola piala dunia Brasil 2014.
Penjual baju bola timnas, Uki, di Makassar, Rabu, mengatakan dirinya bisa mendapatkan keuntungan hingga ratusan ribu per hari selama pelaksanaan ajang olahraga sepak bola terbesar sejagad tersebut.
Menjelang piala dunia, kata dia, tingkat penjualan sudah mulai mengalami peningkatan dari sebelumnya hanya satu atau dua menjadi lima lembar per hari. Setelah pelaksanaan justru meningkat sampai 16 baju per harinya.
"Saya menjual Rp 100 ribu per kaos. Jika menghitung dari modal awal, kita bisa mendapatkan puluhan hingga ratusan ribu perhari," katanya.
Bahkan beberapa dua hari lalu, dirinya mendapatkan untung yang lebih besar sebab ada beberapa orang yang membeli hingga 10 lusin. Baju yang dibeli selanjutnya akan dibawa ke kampungnya untuk dijual kembali dengan harga hingga Rp 125 ribu.
Selain itu, ujar dia, ada pula yang membeli lalu tetap menjualnya di Makassar, bedanya pembeli itu memberikan nama di punggung baju tersebut.
"Bajunya kemudian disablon nama pemain sehingga bisa lebih menarik perhatian. Setelah disablon lalu di jual Rp 125 ribu. Jika ongkos sablon hanya Rp 5.000 maka untungnya didapatkan per kaos yakni Rp 20 ribu," jelasnya.
Soal baju Timnas mana saja yang paling diincar para pembeli, penjual yang sering menjajakan dagannya di sekitar pantai Losari ini mengaku timnas Jerman dan Belanda.
Ia juga menjelaskan sering kehabisan stok karena larisnya baju timnas kedua negara tersebut.
"Kakak saya yang biasanya mengambil stok langsung di Jakarta. Harga baju ini pada awalnya kita patok Rp 125 ribu. Namun karena ingin lebih menarik perhatian sehingga kita turunkan," ujarnya.
Hal senada juga diungkapkan Ani, penjual baju yang berlokasi di seputaran Jl Perintis Kemerdekaaan ini mengakui penjualan baju timnas mengalami peningkatan.
Namun berbeda dengan Uki, ditempatnya bekerja justru lebih banyak yang mencari baju timnas brasil.
"Untuk penjualan baju timnas Brasil yang paling laris. Setiap harinya ada yang terjual hingga lima lembar baju," katanya.
Pegawai Warkop Pak Yos, Rifky, mengatakan omzet pendapatannya selama penyelenggaraan Piala Dunia mengalami peningkatan 20 persen. Sebelum pelaksanaan piala dunia, pihaknya hanya mendapatkan sekitar Rp 500-600 ribu perhari.
Namun setelah pelaksanaan Piala Dunia dan menyiapkan nonton bareng di Warkop, justru mengalami peningkatan hingga Rp 800 ribu perhari. Agus Setiawan

