Mamuju (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat tahun anggaran 2025 menetapkan 10 proyek strategis sebagai bagian dari upaya percepatan pembangunan daerah.
"Keputusan ini diambil untuk memperkuat sektor infrastruktur, pertanian, kelautan serta pendidikan guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat," kata Pelaksana Tugas Kepala Biro Pengadaan Barang dan Jasa Sekretariat Daerah Provinsi Sulbar M Yamin Saleh, di Mamuju, Sabtu.
Ke-10 proyek strategis tersebut, yakni pengembangan hortikultura yang dilaksanakan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan serta pemeliharaan berkala dan rekonstruksi ruas Tabone-Nosu dengan pelaksana Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Kemudian, pemeliharaan berkala dan rekonstruksi ruas Urekang-Mambi, pemeliharaan berkala dan rekonstruksi ruas akses Pelabuhan Pasangkayu (Kayumaloa-Pelabuhan-SPBU Ako), pemeliharaan berkala dan rekonstruksi ruas batas Tapalang Barat-Batas Tapalang (Desa Tampalang) dengan pelaksana Dinas PU dan Penataan Ruang.
Selanjutnya, dana pendamping hibah rehabilitasi/rekonstruksi dengan pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan penguatan dan pengembangan kelembagaan masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil oleh Dinas Kelautan dan Perikanan
Serta, bantuan sarana usaha bagi UMKM dengan pelaksana Dinas Koperasi dan UKM, Perindustrian dan Perdagangan dan pengadaan meubel sekolah oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Pemilihan proyek tersebut kata Yamin Saleh didasarkan pada skala prioritas pembangunan yang mampu memberikan efek nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi serta memperkuat infrastruktur daerah," kata Yamin Saleh.
Yamin Saleh menegaskan pentingnya tata kelola yang transparan dan akuntabel dalam pelaksanaan proyek-proyek itu.
"Setiap proyek strategis harus dijalankan dengan prinsip transparansi, akuntabilitas, dan efektivitas. Selain itu, efisiensi dalam proses pengadaan akan terus ditingkatkan agar proyek dapat berjalan tepat waktu dan sesuai dengan kebutuhan daerah," jelasnya.
Namun, Yamin Saleh juga mengungkapkan bahwa daftar proyek strategis tersebut akan mengalami revisi.
Hal itu tambahnya, disebabkan adanya kebijakan efisiensi anggaran Pemprov Sulbar yang salah satu dampaknya adalah dihapusnya beberapa program dan kegiatan.
"Termasuk proyek strategis ini, beberapa mengalami penghapusan anggaran. Makanya kita akan berkoordinasi kembali dengan Bapperida untuk identifikasi ulang," ujar Yamin Saleh.
Pemprov Sulbar kata Yamin Saleh, berkomitmen untuk memastikan bahwa proyek-proyek yang tetap berjalan nantinya akan dilaksanakan secara optimal.
"Koordinasi lintas sektor akan terus diperkuat guna menyesuaikan prioritas pembangunan dengan kebutuhan masyarakat serta kondisi anggaran yang tersedia," ujar Yamin Saleh.