Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan memberikan pendidikan dan pelatihan (diklat) kepada 67 personel pemadam kebakaran dan penyelamatan (damkarmat) dengan menggandeng tim instruktur dari Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) Gulkarmat DKI Jakarta.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin di Makassar, Selasa, membuka langsung Diklat Pemadaman I In House Training Program 70 JP Tahun 2025 yang dihadiri langsung Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kemendagri RI, Edi Suharmanto.
"Diklat ini diikuti oleh 67 peserta, terdiri atas anggota peleton, staf Dinas Damkarmat Makassar dan akan berlangsung selama tujuh hari hingga 27 Oktober 2025," ujarnya.
Munafri mengatakan pentingnya pelatihan itu sebagai upaya memperkuat kesiapan dan profesionalisme petugas pemadam kebakaran, sehingga mereka siap menghadapi berbagai situasi darurat di lapangan.
“Saya berharap diklat ini tidak hanya menjadi kegiatan seremonial, tapi benar-benar menjadi wadah pembentukan karakter, keterampilan, dan kesigapan dalam menjalankan tugas penyelamatan,” katanya.
Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Makassar akan terus memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan kapasitas aparatur damkar. Mulai dari mempelajari pentingnya kesiapan fisik, mental, hingga menyiapkan perlengkapan kerja yang memadai bagi setiap petugas.
“Untuk urusan anggaran, kami tidak akan pernah berpikir dua kali demi keselamatan masyarakat. Karena bagi kami, petugas pemadam adalah ujung tombak dalam melindungi warga Kota Makassar,” terang dia.
Munafri ingin selain kesiapsiagaan dan pemenuhan skill, petugas damkarmat mesti dipersenjatai peralatan standar dan maksimal.
Ia menilai tugas peran damkarmat sangat penting sebagai representasi pemerintah yang bertanggung jawab menyangkut nyawa manusia.
Sejalan dengan itu, Munafri mengingatkan seluruh peserta untuk menjaga perilaku, etika, dan profesionalitas selama bertugas.
“Kalian adalah cerminan Pemerintah Kota Makassar. Ketika kalian hadir di tengah masyarakat, harus memberi rasa aman, bukan sebaliknya. Maka jaga tutur kata, sikap, dan tanggung jawab dalam setiap tindakan penyelamatan,” tuturnya.
Sementara itu, Direktur Manajemen Penanggulangan Bencana dan Kebakaran Kemendagri Edi Suharmanto mengapresiasi Pemkot Makassar yang tetap mengalokasikan anggaran pelatihan bagi aparatur damkar di tengah banyaknya daerah lain yang meniadakan program serupa karena efisiensi.
“Ini bukti nyata komitmen Pemkot Makassar terhadap peningkatan kompetensi dan profesionalisme petugas penyelamat,” katanya.
Edi menuturkan, diklat merupakan investasi penting bagi peningkatan kapasitas aparatur daerah dalam menghadapi tantangan penanggulangan kebakaran dan kondisi darurat.
“Kami berharap kegiatan ini melahirkan petugas yang andal, tangguh, disiplin, dan humanis. Mereka adalah garda terdepan dalam menjaga keselamatan masyarakat,” ucapnya.

