Makassar (ANTARA) - Wakil Ketua DPRD Provinsi Sulawesi Selatan Sufriadi Arif memberikan apresiasi kepada TNI bersama Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) atas kontribusinya terhadap penanganan peristiwa pembakaran Kantor DPRD Sulsel dan DPRD Kota Makassar oleh massa.
"Atas nama DPRD Sulsel, kami mengapresiasi kepada teman-teman tim pemadam kebakaran dan juga personil TNI yang begitu cepat mengatasi masalah yang ada," katanya saat meninjau lokasi pascakebakaran Kantor DPRD Sulsel Jalan Urip Sumoharjo Makassar, Sabtu.
Menurut dia, pihaknya sedih melihat kondisi yang terjadi usai peristiwa naas tersebut yang terjadi pada Jumat malam hingga Sabtu dini hari. Hampir seluruh ruang dan bangunannya terbakar.
"Atas kejadian ini, saya menyampaikan kepada seluruh masyarakat Sulsel untuk menahan diri. Ini adalah rumah kita, ini adalah rumah rakyat," paparnya kepada wartawan.
Selain itu, kepada mahasiswa, ucap dia, tidak ada persoalan yang tidak bisa diselesaikan. Maka tentu harapannya, mari dihadapi dengan kepala dingin tidak berbuat anarkis.
"Saya sangat berharap, adik-adik mahasiswa, mulai hari ini semua menahan diri dan kita sama-sama menjaga Sulsel," katanya lagi.
Ditanyakan dengan melihat kondisi bangunan yang nyaris tidak layak digunakan berkantor usai dibakar massa, pihaknya akan mendiskusikan secara internal untuk membahas solusinya.
"Kegiatan anggota dewan tentu tidak bisa berhenti. Kami akan mendiskusikan lagi lebih mendalam langkah-langkah apa yang akan kita lakukan, termasuk kita akan berkantor di mana. Bukan hanya ruangan saya, fraksi-fraksi lain semuanya terbakar," katanya.

Damkarmat Makassar kerahkan 280 personil
Secara terpisah, Kepala Bidang Operasi Pemadaman Damkar Makassar Cakrawala menyebutkan, sebanyak 280 personil dengan 40 armada penuh secara bolak balik meski lelah tetap berusaha memadamkan api, baik itu di Kantor DPRD Sulsel maupun DPRD Kota Makassar.
Meski demikian, pihaknya mengakui ada keterlambatan memadamkan api. Hal tersebut dikarenakan, massa menutup akses masuk sehingga tidak bisa tembus ke titik sumber api. Selain itu, ada risiko besar terhadap armada dan personilnya jika memaksakan diri menembus ribuan orang yang sedang marah.
"Armada kita sudah merapat ketika informasi massa datang. Tetapi massa sangat banyak, armada sempat tertahan. Armada dan personil baru bisa tembus setelah dibantu aparat TNI," tuturnya.
Meski berhasil tembus di Kantor DPRD Kota Makassar pada Sabtu (30/8) dini hari, dan anggota berupaya memadamkan api, serta dirinya bersama tim hendak mengevakuasi korban, malah diserang sekelompok orang dengan anak panah maupun bom molotov di lantai dua kantor tersebut.
"Teman-teman sudah bertaruh nyawa memadamkan api dengan bekerja ekstra hampir 24 jam, tanpa lelah, tanpa tidur. Semua personil dikerahkan penuh untuk berjibaku memadamkan api pada dua kantor DPRD di waktu hampir bersamaan.
"Kantor DPRD Makassar hampir semua ruangan terbakar termasuk puluhan kendaraan dibakar mereka. Sedangkan di DPRD Sulsel kondisinya juga sama, gedung rapat paripurna, menara, kantor Bank Sulselbar dan ATM serta pos penjagaan juga jadi pelampiasan massa membakarnya," tuturnya menambahkan.

