Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie menjadi juara Hylo Open 2025 setelah mengalahkan Magnus Johannesen pada laga final di Saarlandhalle, Saarbrucken, Jerman, Minggu.
Jono, sapaan akrabnya, menyelesaikan pertandingan puncak ini dalam waktu 45 menit, setelah kemenangan dua gim dengan skor 21-14, 21-14.
Gim pertama tak berjalan mulus untuk Jojo. Pasalnya, dia sempat tertinggal 0-4 sebelum kemudian membalikkannya menjadi 5-4. Johannesen kembali mengambil keunggulan 7-6, namun interval gim pertama masih menjadi milik Jojo setelah ia unggul 11-10.
Setelah interval, Jojo semakin nyaman untuk bermain. Permainan agresif serta kontrol net yang apik membuatnya memetik enam poin beruntun, dengan dia unggul 20-12, sebelum kemudian memastikan kemenangan 21-14.
Memasuki gim kedua, Jojo tak mengulangi kesalahannya di gim pertama. Gim kedua diawalinya dengan baik, dengan keunggulan 4-0 dan 11-6 di interval.
Jojo, yang berusia 28 tahun, lalu semakin percaya diri setelah unggul cukup jauh. Ia pun menjaga keunggulan setelah interval dengan baik, dengan keunggulan minimal empat poin.
Pebulu tangkis ranking lima dunia itu lalu menutup gim kedua dengan skor yang sama, yaitu 21-14, untuk menjadi juara Hylo Open 2025.
Hylo Open menjadi turnamen ketiga yang dimenangkan Jojo tahun ini setelah di Suwon Victor Korea Open dan Victor Denmark Open.
Di Korea Open, ia mengalahkan Anders Antonsen dengan skor 21-10, 15-21, 21-17. Sementara di Denmark Open, ia menjadi juara setelah menaklukkan Shi Yu Qi dengan skor 13-21, 21-15, 21-15.
Sementara Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Putri Kusuma Wardani gagal menjadi juara Hylo Open 2025 setelah dikalahkan oleh wakil Denmark Mia Blichfeldt melalui tiga gim 11-21, 21-7, 12-21 pada pertandingan final di Saarlandhalle, Saarbrucken, Jerman, Minggu.
"Pasti kecewa dengan hasil ini tapi saya tetap bersyukur bisa naik podium di Hylo Open karena di dua pertandingan terakhir hasilnya kurang memuaskan. Dan itu membuat kondisi saya agak goyang," kata Putri KW dalam keterangan resminya, Minggu.
"Tur Eropa ini menjadi pengalaman bagi saya. Saya memetik pelajaran dari Mia dan lawan-lawan sebelumnya seperti Hooda atau Keisha dan juga Tomoka," kata dia.
Duel Putri KW melawan Mia pada final menghabiskan waktu 59 menit. Tunggal putri ranking tujuh dunia itu kesulitan mengembangkan permainannya pada gim pertama. Ia tertinggal 8-11 di interval, lalu tak mampu berbuat banyak setelahnya. Gim pertama pun menjadi milik Mia dengan skor 21-11.
Pada gim kedua, penampilan Putri KW jauh lebih baik. Ia memimpin jauh di interval, dengan skor 11-3. Dominasi Putri KW lalu semakin tak terhentikan setelah ia meraih kemenangan dengan selisih 14 poin, dalam skor 21-7.

