Makassar (ANTARA) - Kementerian Ekonomi, Perdagangan, dan Industri (METI) Jepang, yang membawa serta perusahaan konsultan yakni Oriental Consultants Global (OCG), menawarkan teknologi pengolahan ikan dan sistem rantai dingin (cold chain) untuk nelayan di wilayah pulau Makassar, Sulawesi Selatan.
Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin, di Makassar, Jumat, menyambut positif rencana kerja sama terkait pengembangan teknologi pengolahan ikan dan sistem rantai dingin (cold chain) yang diusulkan oleh perwakilan Consultants Global tersebut.
"Di pulau, menjaga pasokan ikan itu tidak mudah. Nelayan sekarang tidak lagi mendapatkan ikan di sekitar daratan pulau, mereka harus pergi jauh ke tengah laut dan sangat dipengaruhi kondisi cuaca," katanya pula.
Munafri Arifuddin meminta agar pihak OCG berkoordinasi lebih lanjut dengan camat serta dinas terkait untuk memastikan implementasi program dapat sesuai kebutuhan di lapangan.
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Makassar, sangat menyambut baik program tersebut karena berpotensi meningkatkan pendapatan nelayan.
Munafri menerangkan, selama ini pasar ekspor ikan Indonesia lebih banyak mengarah ke kawasan Timur Tengah dibandingkan Jepang. Sehingga, perlu mempersiapkan banyak hal bila ingin masuk ke pasar Jepang.
"Persyaratan kualitas di sana sangat ketat. Tapi jika pihak Jepang datang memberi edukasi langsung di Makassar, saya yakin nelayan akan tertarik mengikuti program ini," ujarnya lagi.
Terkait rencana kerja sama, Munafri memastikan Pemkot Makassar siap memberikan dukungan. Ia juga mempersilakan pihak OCG berkoordinasi lebih lanjut dengan Bagian Kerja Sama untuk proses administrasi.
Dengan dukungan ini, Pemerintah Kota Makassar berharap proyek tersebut dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi nelayan, sekaligus membuka peluang pasar baru melalui peningkatan kualitas dan nilai tambah produk perikanan lokal.
"Untuk konfirmasi kerja sama, kami dukung. Silakan berkoordinasi dengan Kabag Kerja Sama terkait penerbitan surat rekomendasi sebagai bentuk dukungan Pemkot," katanya.
Pihak OC Global MiChino menjelaskan, METI tengah memperkenalkan sebuah program subsidi baru yang dirancang untuk mendukung perusahaan-perusahaan Jepang memperluas pasar ke negara-negara Global South, termasuk Indonesia.
"Program kami menanggung 50 persen biaya studi kelayakan maupun proyek percontohan, sehingga membuka ruang yang lebih besar bagi kolaborasi teknologi dan bisnis di sektor kelautan," katanya menjelaskan.

