Makassar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) menggelar apel kesiapsiagaan untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi pada puncak musim hujan akhir tahun 2025.
Kepala Pelaksana BPBD Sulsel Amson Padolo di Makassar, Senin, menjelaskan bahwa Apel Kesiapsiagaan ini menjadi bagian penting dalam memperkuat respons cepat daerah terhadap bencana.
Ia menjelaskan, kesiapsiagaan tersebut dilakukan melalui koordinasi pentahelix yang melibatkan TNI–Polri, Basarnas, BPBD kabupaten/kota, serta berbagai unsur kebencanaan lainnya.
Langkah ini merupakan tindak lanjut arahan Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi cuaca ekstrem.
“Jadi ini salah satu amanah Presiden yang ditindaklanjuti oleh Gubernur yang secara langsung memerintahkan BPBD Sulsel dan semua BPBD kabupaten/kota untuk menindaklanjuti arahan Presiden. Jadi ini juga akan kita laporkan ke Presiden melalui Mendagri,” ucapnya.
Menurut Amson, seluruh unsur terkait telah disiagakan untuk memastikan pengamanan lapangan berjalan optimal pada saat terjadi bencana.
“Bencana itu kan tidak bisa kita prediksi. Jadi, pada saat ada kejadian, (walau) kita tidak berharap ada kejadian itu, secara langsung turun fungsi komando melakukan pengamanan baik mitigasi darurat terkait dengan rehabilitasi dan rekonstruksi,” katanya.
Ia menambahkan bahwa kesiapsiagaan ini sudah dilakukan bahkan sebelum terbitnya Surat Edaran Mendagri tentang Apel Kesiapsiagaan Nasional.
Bahkan, sejak sebulan lalu BPBD Sulsel telah membentuk posko di kantor dan juga telah ditindaklanjuti oleh seluruh BPBD tingkat kabupaten/kota.

