Jakarta, (ANTARA Sulsel) - Ketua Umum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Arief Rosyid Hasan mengatakan Wantimpres telah berjanji tidak akan mengebiri independensi mahasiswa, bahkan mempersilakan mahasiswa untuk mengkritisi pemerintah.
Arief Rosyid Hasan sebelumnya diterima oleh delapan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) bersama sejumlah pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan beberapa organisasi ekstra kampus di ruang rapat Wantimpres Jakarta, Selasa.
"Kami hadir untuk menyampaikan perspektif gerakan mahasiswa dan membangun kesepahaman dengan Wantimpres," katanya.
Ia mengatakan, pada kesempatan itu Wantimpres bahkan berjanji untuk tidak mengebiri independensi mahasiswa.
"Wantimpres mempersilakan mahasiswa melakukan gerakan demonstrasi untuk mengkritisi jalannya pemerintahan," katanya.
Arief mengatakan mahasiswa menyampaikan pada Wantimpres bahwa selama enam bulan pemerintahan Jokowi belum bisa menjadi teladan bagi rakyatnya termasuk dalam sejumlah kasus tampak "kecolongan" karena menandatangani sesuatu yang ia belum tahu.
"Itu kesalahan fatal dan harapan kami dalam kapasitas Presiden sebagai Kepala Negara seharusnya tidak boleh melakukan kesalahan seperti ini," katanya.
Gerakan mahasiswa sendiri menyatakan baru akan melakukan konsolidasi untuk bergerak serentak pada Mei karena di bulan depan ada tiga isu sentral yakni Hari Buruh, Hari Pendidikan Nasional, dan Hari Kebangkitan Nasional.
"Wantimpres berjanji akan melanjutkan semua masukan dan saran kami kepada Presiden dan akan mengagendakan forum yang sama di waktu yang akan datang baik bersama Wantimpres maupun Presiden," katanya.
Pada kesempatan itu ada 12 perwakilan mahasiswa yang hadir memenuhi undangan Wantimpres yang terdiri dari lima organisasi ekstra kampus (HMI, PMII, GMKI, GMNI, dan KAMMI) serta tujuh dari BEM di antaranya IPB, Unibraw, Unhas, USU, dan UIN Jakarta.
HMI sendiri pada kesempatan itu menyoroti pentingnya untuk waspada terhadap bencana demografi.
"Soal ini langsung direspon oleh Bu Sri Adiningsih anggota Wantimpres dan akan disampaikan kepada Presiden Jokowi agar bisa mengkreasi agenda-agenda untuk memanfaatkan bonus demografi agar tidak terjadi bencana demografi yang begitu besar," katanya.
Sayangnya, tidak ada satupun anggota Wantimpres yang setelah pertemuan itu memberikan keterangan kepada wartawan.