Makassar (ANTARA Sulsel) - Pengprov Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PBVSI) Sulawesi Selatan selaku tuan rumah menyatakan pelaksanaan kejuaraan voli pasir Asia-Pasifik yang direncanakan tahun ini kemungkinan besar diundur hingga 2016.
Sekretaris Umum PBVSI Sulsel, Hamka Sanusi saat dihubungi dari Makassar, Jumat, mengatakan pelaksanaan tahun ini memang sulit dilakukan karena jadwal kejuaraan internasional yang sudah penuh.
Alasan lain yang membuat kejuaraan ini sulit dilaksanakan mengingat jadwal liga voli yang juga kembali bergulir serta persiapan pemusatan latihan (TC) timnas untuk persiapan tampil di SEA Games 2015 di Singapura juga sudah siap dilaksanakan.
"Saya belum lama ini telah bertemu Kabid Voli Pasir PBVSI dan dirinya mengakui memang agenda tahun ini sudah full. Artinya agenda ini memang sulit untuk dilaksanakan tahun ini," jelas Hamka yang ikut membantu pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) II Sulawesi Barat 2015.
Terkait pengunduran jadwal ke 2016, dirinya mengaku tidak mempersoalkan. Apalagi pihaknya juga memahami jika untuk menjadi tuan rumah kejuaraan internasional membutuhkan persiapan yang lebih maksimal.
Agenda ini juga membutuhkan anggaran yang lebih besar sehingga butuh waktu lebih untuk bisa mempersiapkan sehingga kejuaraan tersebut bisa berjalan sukses.
"Kami juga tidak bisa memaksakan karena dikhawatirkan justru hasilnya tidak sesuai yang diharapkan. Kami pada dasarnya siap dan berharap agar kejuaraan nanti bisa berjalan sukses," katanya.
Kota Makassar, Sulawesi Selatan sebelumnya telah ditetapkan secara resmi sebagai tuan rumah pelaksanaan Kejuaraan Voli Pasir Asia-Fasifik 2015 dalam rapat kerja nasional di Padepokan Voli Sentul Bogor, Jabar, 22-23 Januari 2015.
Dalam rakernas PBVSI 2015, untuk pelaksanaan kejuaraan internasional ini telah disepakati pada Oktober atau Desember 2015. Namun soal kepastiannya, kata dia, Pengurus Besar Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PB PBVSI) dan wali kota masih akan membahasnya kedepan.
Menurut dia, untuk pelaksanaan kejuaraan Asia-Fasifik tersebut memang sudah dilaksanakan di beberapa daerah di Indonesia seperti Jawa Timur, Bali dan terakhir di Palembang pada 2013.
Namun untuk Kawasan Timur Indonesia, ini tentu menjadi yang pertama kali dan tentu saja menjadi sejarah bagi Sulsel khususnya Makassar.
Sebelum penentuan tuan rumah, Perwakilan PB PBVSI sudah melakukan kunjungan ke Makassar terkait agenda tersebut. Kedatangan perwakilan PBVSI demi memantau secara langsung kesiapan sarana dan prasarana di Makassar.
Pengprov PBVSI Sulsel juga mengaku optimistis wali kota Makassar akan mendukung penuh pelaksanaan ini di Makassar. Apalagi wali kota memang memiliki program untuk memperkenalkan Makassar ke dunia internasional.
"Namun kami juga memahami dengan kondisi yang terjadi. Jika tahun ini memang batal dilaksanakan maka kita harapkan masuk program PB PBVSI pada 2016," ujarnya.
Berita Terkait
35 pemuda berbagai agama mengikuti pelatihan kampanye narasi perdamaian
Kamis, 2 Mei 2024 11:57 Wib
Kemenag Sulsel jelaskan sumber pembiayaan ibadah haji kepada JCH
Kamis, 2 Mei 2024 5:53 Wib
Aktivis difabel: Pekerja difabel terus dibayangi PHK sepihak
Rabu, 1 Mei 2024 21:52 Wib
Kemenkumham Sulsel monitoring layanan pengaduan di Lapas Makassar
Rabu, 1 Mei 2024 20:35 Wib
Polda Sulsel tangkap oknum ASN Jeneponto diduga jual Sabu
Rabu, 1 Mei 2024 20:06 Wib
Pj Ketua PKK Sulsel serahkan sejumlah bantuan pada HUT ke-161 Jeneponto
Rabu, 1 Mei 2024 20:03 Wib
Perkemi Sulsel sarankan pengurangan atlet untuk PON XXI Aceh-Sumut
Rabu, 1 Mei 2024 19:10 Wib
Kejati Sulsel ajak santri Ponpres DDI Abrad Makassar jauhi narkoba
Rabu, 1 Mei 2024 19:09 Wib