Palu (ANTARA Sulsel) - Kepala Balai Besar Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), Sudayatna mengaku saat ini ada empat satwa langka di Sulawesi Tengah yang terancam punah karena terus diburu masyarakat untuk kebutuhan konsumsi dan diperdagangkan.
"Seperti anoa pegunungan (Bubalus quarlesi) dan anoa dataran rendah (Bubalus depressicornis), babirusa (Babyrousa babyrussa), tarsius (Tarsius tarsier dan Tarsius pumilus) serta burung maleo(Macrocephalon maleon)," katanya di Kota Palu, Rabu.
Ia mengatakan satwa-satwa tersebut populasinya semakin berkurang dan dikhawatirkan bisa punah jika terus diburu masyarakat.
Terutama tiga jenis yaitu babirusa dan anoa semakin berkurang karena hingga kini belum ada sistem penangkaran.
"Kita baru punya penangkaran burung maleo di Desa Saluki, Kabupaten Sigi," ucap dia.
Penangkaran burung meleo masih dilakukan secara semi-alami sehingga ke depan perlu dikembangkan melalui proses penangkaran inkubator.
Memang untuk penangkaran babirusa dan anoa tidak bisa dilakukan sama seperti maleo dengan membuat kandang-kandang pemeliharaan dan penetasan.
Yang bisa dilakukan adalah dengan membuat kubangan-kubangan untuk tempat mandi babirusa dan anoa dalam rangka menyelamatkan dari ancaman kepunahan.
"Karena kita tahu bersama bahwa babirusa dan anoa sangat liar dan jangkauannya luas. Nanti kalau kita punya dana yang cukup akan membuat kubangan-kubangan agar mereka betah tinggal disitu," ujarnya.
Selain itu, juga akan menyediakan pakan-pakan yang dibutuhkan oleh kedua jenis satwa itu. "Itu yang bisa kita lakukan untuk mengamankan dan meningkatkan populasinya," tambahnya.
Selain itu, masyarakat yang ada di sekitar kawasan perlu terus diberikan pemahaman dan pencerahan agar mereka tidak lagi memburu satwa-satwa dilindungi.
Bukan hanya itu, juga bagaimana masyarakat ikut menjaga kelestarian hutan dan lingkungan sebagai habitat hidup dan berkembangbiaknya berbagai jenis satwa yang ada di kawasan Taman Nasional.
Sudayatna menambahkan kawasan Taman Nasional bukan hanya sebagai aset daerah atau negara, tetapi juga menjadi paru-paru dunia yang perlu dijaga dan diamankan, bukan untuk dirusak.
TNLL selama ini banyak menyimpan berbagai obyek wisata unik yang tidak ada di daerah lainnya, termasuk patung mengalit di Dataran Lore, Kabupaten Poso yang kini banyak dikunjungi para turis dari berbagai negara di dunia.
Berita Terkait
Perenang Prancis Leon Marchand mencetak sejarah-rekor langka Olimpiade
Kamis, 1 Agustus 2024 13:41 Wib
Polres Majene Sulbar awasi SPBU antisipasi kelangkaan BBM
Selasa, 7 Mei 2024 6:55 Wib
Piala FA - Coventry ingin nikmati kesempatan langka hadapi MU
Sabtu, 20 April 2024 10:56 Wib
Sahabat Penyu Sulbar telah melepasliarkan 11.243 tukik selama 2023
Minggu, 31 Desember 2023 15:48 Wib
Gubernur Sulsel minta TPID berkoordinasi dengan Pertamina soal kelangkaan BBM
Minggu, 17 Desember 2023 13:56 Wib
Menkes: Peningkatan kualitas diagnosis dapat menanggulangi penyakit langka
Selasa, 28 Februari 2023 14:30 Wib
Mendag: Pembeli Minyakita harus menunjukkan KTP
Sabtu, 4 Februari 2023 11:25 Wib
Pengusaha UMKM minta pemerintah intervensi stok minyak goreng curah
Jumat, 3 Februari 2023 14:19 Wib