Makassar (ANTAR Sulsel) - Sebanyak 100 pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) mengikuti pelatihan menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN atau MEA selama dua hari di Makassar, Sulawesi Selatan.
"Kita sebagai pelaku UKM harus tahu produk apa dibutuhkan konsumen di Makassar. Tapi bagaimana kemudian semua kebutuhan itu dapat dipenuhi sehingga UKM disini tidak kalah bersaing dengan produk dari luar," kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Makassar, Gani Sirman, Jumat.
Menurut dia saat ini MEA sudah berlaku, tentu yang akan dihadapi adalah persaingan akan lebih sengit. Sekedar diketahui di Negara ASEAN para pekerja dan pasar retail sudah mempelajari bahasa Indonesia untuk masuk, sesuai persyaratan MEA.
"Ekspansi pasar ritel akan masuk ke Indonesia tanpa kecuali di Kota Makassar. Bila tidak memperbaiki usaha dan produk kita maka akan tertinggal jauh apalagi di kota sendiri," papar dia dihadapan peserta.
Sementara Kepala bidang Usaha Kecil Menengah (UMKM) Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar Enra Efni menambahkan pelatihan tersebut merupakan bentuk kepedulian pemerintah untuk memajukan usaha pelaku UKM di Kota Makassar.
Selain itu adalah bagian dari upaya pendataan ulang pelaku UKM yang berada di bawah binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Makassar, sekaligus mensosialisasikan Peraturan Walikota nomor 65 tahun 2015 tentang Pengurusan Izin Pendirian Usaha.
"Izin usaha akan dimudahkan dan pengurusannya tidak lama. Kini kita juga memiliki Facebook UKM Kota Makassar yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi tentang kegiatan dan program dari Dinas Koperasi UMKM," tambahnya.
Salah satu peserta pelatihan, Muhammad Ikhsan, sekaligus penggiat UKM di bidang Industri kuliner menuturkan dirinya merasa senang dapat mengikuti kegiatan pelatihan tersebut.
"Senang bisa dapat pengetahuan dan materi di bawakan para trainer. Ini juga bisa menjadi ajang promosi produk bagi usaha saya yang sudah di rintis selama lima tahun," katanya.
Pelatihan itu dilaksanakan dua hari 18-19 Februari 2016 dengan pemateri akademisi Fakultas Ekonomi dari Unhas Dr Andi Nur Bau Masseppe juga selaku juga Founder UMKM MIC merupakan lembaga foundation yang concern terhadap pengembangan UMKM di Indonesia.
"Pelaku UKM harus sadar untuk membuat brand bagi produknya. Brand di sini berguna sebagai identitas dari produk kita jadi bagaimana mengemasnya dengan baik dan layak," papar dia.
, Andi Nur menambahkan penguatan produk adalah upaya membangun inovasi baru yang bisa dihasilkan UKM agar nantinya pelaku UKM tetap menjawab dar setiap perubahan zaman dan selera konsumen.
Berita Terkait
Kemenkop dan UKM akan merevitalisasi pasar di Jeneponto
Sabtu, 16 Maret 2024 1:48 Wib
Disperindagkop Sulbar verifikasi kelompok usaha penerima bantuan bidang Koperasi dan UKM
Selasa, 27 Februari 2024 17:50 Wib
Pemprov Sulbar menggelar bimbingan teknis pengawasan koperasi
Sabtu, 17 Februari 2024 15:13 Wib
Kemenkop UKM siap memberikan pendanaan syariah Rp10 miliar untuk UMKM
Kamis, 8 Februari 2024 11:14 Wib
BI dan Pemprov sepakat perkuat sinergi bangun perekonomian Sulsel
Kamis, 4 Januari 2024 21:24 Wib
Disperindagkop UKM Sulbar gandeng Unsulbar ciptakan wirausahawan desa
Selasa, 28 November 2023 14:53 Wib
PT Semen Tonasa menggandeng BRI untuk pendanaan UMK
Minggu, 19 November 2023 21:07 Wib
Kemenkop UKM meyakini kuliner Indonesia menarik minat tamu asing
Jumat, 27 Oktober 2023 14:42 Wib