Ternate (Antara Sulsel) - Pemerintah Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara, mendorong para petani setempat mengembangkan padi gogo dengan memanfaatkan potensi lahan kering di daerah itu.
Kepala Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Tidore Kepulauan, Imran Yasin, ketika dihubungi dari Ternate, Sabtu, mengatakan pemkot menyiapkan berbagai bantuan kepada para petani di daerah itu yang berminat mengembangkan padi gogo.
Bantuan itu, di antaranya benih unggul, pupuk dan pestisida, peralatan pertanian berupa traktor, serta penyediaan tenaga penyuluh yang akan mendampingi petani mulai dari pengolahan lahan sampai penanganan panen.
"Saat ini ada sekitar 3.000 hektare lahan kering di Tidore Kepulauan yang akan ditanami padi gogo dengan melibatkan sedikitnya 240 kelompok tani, tersebar di sejumlah kecamatan yang umumnya berada di daratan Pulau Halmahera," katanya.
Kalau lahan kering seluas 3.000 hektare tersebut semuanya ditanami padi gogo dengan produksi bisa mencapai minimal 500 kilogram beras per hektare, ujarnya, hal itu akan memberi kontribusi besar terhadap penyediaan beras bagi masyarakat setempat sekitar 1.500 ton.
"Sehingga bisa mengurangi ketergantungan beras dari daerah lain," katanya.
Imran Yasin mengatakan untuk meningkatkan produksi beras di Tidore Kepulauan, pemkot juga terus memaksimalkan pemanfaatan potensi lahan sawah di daerah itu, melalui program pencetakan sawah baru dengan memanfaatkan dukungan pendanaan dari pemerintah pusat.
Selain itu, pihaknya terus memotivasi para petani padi sawah di semua lokasi transmigrasi di Tidore Kepulauan, untuk mengolah lahannya secara baik sehingga produkvitas lahannya bisa mencapai minimal 5 ton per hektare.
"Kendala yang selama ini dihadapi para petani padi sawah di lokasi transmigrasi tersebut, adalah terbatasnya irigasi teknis," katanya.
Oleh karena itu, Pemkot Tidore Kepulauan terus mengupayakan dukungan dari Pemprov Malut dan pemerintah pusat dalam pembangunan irigasi.