Makassar (ANTARA News) - Revitalisasi lanjutan Museum Istana Balla Lompoa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, masih membutuhkan tambahan dana sekitar Rp5 miliar.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gowa Rimba Alam Pangerang mengatakan di Makassar, Rabu, anggaran revitalisasi museum sudah menghabiskan dana APBD 2009 sebesar Rp5 miliar dan APBD 2010 Rp10 miliar.
Revitalisasi yang menjadi bagian program pengembangan tujuan wisata untuk mempertahankan bentuk asli istana ini dilakukan tiga tahap dengan total anggaran yang dibutuhkan Rp23 miliar.
Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo mengatakan, tahun ini Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata akan memberikan bantuan tambahan anggaran sebesar Rp3 miliar sementara Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo menjanjikan Rp2 miliar.
Balla Lompoa dalam bahasa Makassar berarti rumah besar dan nama ini hanya diperuntukkan bagi istana Raja Gowa.
Putra Mahkota Kerajaan Gowa Andi Kumala Idjo menjelaskan, Balla Lompoa merupakan pusat pemerintahan Kerajaan Gowa pada periode 1936-1946.
Kemudian, menjadi rumah jabatan Kepala Daerah Tingkat II Gowa yang dijabat pertama kali oleh Raja ke-36 sekaligus merupakan raja terakhir Gowa, Andi Idjo.
Pada akhir jabatan Andi Idjo sebagai kepala daerah 11 Desember 1973, Balla Lompoa berubah fungsi menjadi museum dan pusat budaya Makassar-Gowa.
Revitalisasi pertama diprakarsai oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 1978 dan 1980 kemudian dikembangkan dan diperluas pada 1995 atas prakarasa Bupati Gowa saat itu Syahrul Yasin Limpo (kini Gubernur Susel).
Kemudian pada 2006, Bupati Gowa Ichsan Yasin Limpo mengusulkan renovasi untuk menampilkan ciri istana yang megah dan memasukkannya sebagai kawasan cagar budaya yang dalam prosesnya melibatkan konsultan, menggelar seminar, pertemuan bersama keluarga raja, sejarawan, budayawan termasuk Balai Pelestarian, Peninggalan dan Purbakala (BP3).
(T.KR-RY/R007)