Makassar (ANTARA Sulsel) - Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal menantang secara terbuka para mahasiswa untuk berani menjadi seorang pengusaha kreatif yang sukses dan dapat dibanggakan ke depan.
Wakil Wali Kota Makassar Syamsu Rizal di Makassar, Selasa mengatakan pemerintah telah memberikan ruang yang begitu besar bagi setiap masyarakat khususnya dalam hal ini dari kalangan mahasiswa untuk bisa menciptakan kreasi yang dapat meningkatkan perekonomian.
"Khusus untuk Makassar, saat ini baru sebanyak 0,7 persen `entrepreneur` dari yang diharapkan pemerintah sebanyak 2 persen. Bahkan untuk skala nasional tentu jauh lebih minim lagi dibandingkan Makassar sehingga ini harusnya bisa dimaksimalkan," katanya saat menghadiri acara dialog kreatif bertema "Mengembagkan Kreativitas Mahasiswa Dalam Menunjang Perindustrian Indonesia" yang digelar Fakultan Teknik Industri Universitas Muslim Indonesia (FTI UMI) Makassar.
Untuk menjadi seorang pengusaha, kata dia, tentu harus memiliki atau mampu berkreasia dan mencari inovatif yang bisa dimunculkan dan ditawarkan kepada masyarakat.
Produk itu bukan hanya melulu soal menu atau masalah kuliner namun tentu berbagai hal yang bisa dimunculkan.
Dalam hal kepengusahaan itu, menurut dia, terdapat dua kunci yang hars diperhatikan atau ditanamkan bagi para pelaku yakni kreatifitas dan informasi.
Mengenai kreatifitas tentu saja berhubungan dengan bagaimana mencari sebuah ide unik. Misalnya dalam hal menu, menciptakan sesuatu yang berbeda dengan melakukan dekorasi pada setiap bentuk menu yang akan ditawarkan.
Sementara untuk informasi, tentu saja harus mengetahui setelah memiliki atau mempunyai produk, maka tentu harus mengetahui kemana produk ini bisa diedarkan dan mana yang responnya bisa lebih maksimal.
Salah satunya tentu bisa melalui internet atau e-commerce. Pembelian atau jual beli melalui online saat ini memang lagi membumi sehingga sudah seharusnya bisa dimanfaatkan memasarkan produk kreatifitas para pengusaha tersebut.
Ia menjelaskan, pada zaman digital seperti sekarang ini memang sudah tidak penting lagi menjual secara tatap muka. Hal itu juga kini bisa dilakukan melalui alat elektronik seperti HP untuk melakukan praktek jual-beli.
"Mahasiswa disini mungkin uumnya punya dua handphone (HP) dan minimal salah satunya terkoneksi dengan internet. Artiya jangan hanya memikirkna untuk menjadi pekerja namun bagamiana menciptakan lapangan pekerjaan," ujarnya.
Berita Terkait
Dua pemuda di Makassar menyerahkan diri usai bacok anggota Polri
Jumat, 10 Mei 2024 22:13 Wib
KPU umumkan 156 calon PPK lolos tes tertulis untuk Pilkada Makassar
Jumat, 10 Mei 2024 21:02 Wib
PKK Makassar mengajak para ibu penuhi ASI bayi hingga dua tahun
Jumat, 10 Mei 2024 18:01 Wib
Damkar Makassar membangun jembatan darurat di Luwu
Jumat, 10 Mei 2024 17:04 Wib
KPU Makassar memperpanjang rekrutmen PPS Pilkada
Jumat, 10 Mei 2024 17:02 Wib
Basarnas selamatkan enam pendaki di Gunung Lompobattang Sulawesi Selatan
Kamis, 9 Mei 2024 13:21 Wib
KPU Makassar buka aduan tanggapan masyarakat terkait seleksi PPK
Rabu, 8 Mei 2024 22:19 Wib
Pelindo Group Makassar latih nelayan soal manajemen koperasi
Rabu, 8 Mei 2024 22:17 Wib