Makassar (Antaranews Sulsel) - Universitas Hasanuddin (Unhas) mencatat sejarah untuk pertama kalinya merekrut dosen tetap non PNS yang sepenuhnya digaji oleh Unhas sesuai standar dosen.
"Kita ada kebijakan untuk meminimalisasi inbreeding, yaitu mengambil dosen Unhas dari alumni Unhas. Ini merupakan kebijakan Rektor, agar Unhas ini memiliki sumber daya manusia yang memiliki wawasan global, tidak hanya melulu dari Unhas saja," kata Sekretaris Unhas (Sekun) Prof Dr Nasaruddin Salam MT di Makassar, Senin.
Dari 20 dosen yang kita rekrut, sebagian besar adalah alumni S2 atau S3 bukan dari Unhas. Ada enam orang dosen alumni luar negeri, yaitu dari New Zealand, Scotlandia, Australia, Inggris, dan Jepang. Selebihnya adalah alumni ITB, UGM, UNPAD, UNAIR, dan UNJ," lanjut Prof Nasaruddin.
Prof Nasaruddin juga menjelaskan dari 20 orang dosen yang direkrut itu, 12 orang di antaranya sudah mengabdi sebelumnya sebagai dosen. ?Mereka memang memiliki nilai yang tinggi dalam setiap tahapan seleksi. Selanjutnya, dosen tetap Non PNS ini harus mengikuti proses penjenjangan karir sebagaimana lazimnya dosen tetap PNS.
"Mereka harus mengikuti dan harus lulus Diklat Prajabatan yang rencananya akan kita laksanakan pada bulan September nanti. ?Setelah itu, dalam waktu dua tahun setiap dosen ini sudah dapat mengajukan pangkat akademik, mengikuti sertifikasi dosen, dan sebagainya," ujarnya.
Untuk gaji dan tunjangan serta fasilitas lainnya, dosen tetap Non PNS Unhas tidak ada perbedaan dengan dosen PNS. Mereka juga dapat memperoleh tunjangan jabatan, tunjangan profesi, tunjangan kehormatan, dan berbagai insentif lainnya yang menjadi hak dosen. ?Tentu saja sesuai dengan kinerja masing-masing.
Rektor Unhas Prof Dr Dwia Aries Tina Pulubuhu, MA mengatakan dirinya begitu berbahagia dengan proses hari ini, karena ini menunjukkan langkah maju bagi Unhas.
"Seperti tadi dikatakan Pak Sekun, inilah untuk pertama kalinya dalam sejarah Unhas. Rekruitmen ini berlangsung secara profesional dan dijamin akuntabilitasnya. Ini yang saya tekankan. Prosesnya seperti proses perekrutan PNS, bahkan, seleksinya sangat ketat dengan menambah beberapa kriteria, yang tidak hanya melihat bobot nilai, namun juga memasukan kebijakan kita yang mencoba mencegah proses inbreeding di dalam kampus, sehingga perekrutan yang diupayakan punya wawasan lebih luas, misalnya wawasan sekolah di luar Unhas, itu mempunyai prioritas lebih tinggi," kata Prof. Dwia.
Ia menjelaskan rekrutmen dosen tetap Unhas Non PNS ini tentu saja memiliki konsekuensi logis dari sisi anggaran, yakni gaji dan insentif dosen-dosen ini nantinya akan menjadi beban universitas, bukan lagi beban negara.
"Sehingga kita akan semakin mengoptimalkan peran dan fungsi dosen dan tenaga kependidikan kita untuk menunjukkan kinerja terbaik. Apalagi, kedepannya, proses jenjang karir dan peluang juga sama antara yang PNS dan Non-PNS, misalnya untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu, mau jadi dekan atau ketua departemen, atau kalau mau ikut kompetisi hibah penelitian, dan sebagainya. Itu sama saja yang PNS maupun Non-PNS," paparnya.
Prof Dwia berharap status sebagai dosen tetap Non PNS ini tidak membuat kecil hati, karena sama sekali tidak ada beda dengan PNS, kecuali pensiun. Itupun kita tidak perlu khawatir, karena Unhas mempersiapkan skema untuk tunjangan hari tua.
Universitas Hasanuddin menerima 30 pegawai tetap Non-PNS, yang terdiri atas 20 orang dosen tetap, dan 10 orang tenaga kependidikan (staf) yang pada hari ini telah dilangsungkan penyerahan Surat Keputusan (SK) bagi dosen dan tenaga pendidikan yang diangkat sebagai pegawai tetap Unhas Non-PNS.
Kepala Biro Administrasi, Perencanaan, dan Sistem Informasi (BAPSI) Unhas Akhmad MSi dalam laporannya mengatakan bahwa proses penerimaan dosen Unhas Non-PNS cukup menarik minat yang tinggi.
"Kita menerima 626 orang pelamar secara online, namun yang akhirnya mengirimkan berkas fisik adalah sebanyak 462 orang. Setelah kita melakukan seleksi administrasi, yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi adalah 368 orang. ?Ini angka yang sangat tinggi, sebab kita hanya akan menerima 20 orang dosen saja," jelasnya.
Para peserta yang memenuhi syarat administrasi ini selanjutnya mengikukuti serangkaian seleksi, yaitu Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Tes Kompetensi Bidang (TKB).
Materi TKD terdiri atas Wawasan Kebangsaan, Intelegensia Umum, dan Karakteristik Pribadi. Sementara untuk TKB terdiri atas Tes Kemampuan Bahasa Inggris (TOEFL), Tes Potensi Akademik sesuai kualifikasi pendidikan, dan Tes Keterampilan Mengajar (micro teaching).
Sementara itu pelamar tenaga kependidikan, jumlah pelamar sebanyak 161 orang. Namun yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi adalah 120 orang. Selanjutnya yang diterima berjumlah 10 orang. Dari 20 dosen tetap Unhas Non PNS yang menerima SK pengangkatan hari ini, distribusi setiap fakultas adalah:
Fakultas Teknik (4 orang), Fakultas Kedokteran (3 orang), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, serta Fakultas Keperawatan, Fakultas Ilmu Budaya (masing-masing 2 orang), Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas MIPA, Fakultas Kedokteran Gigi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Hukum, Fakultas Kehutanan, dan Fakultas Farmasi (masing-masing 1 orang).
Berita Terkait
Unhas non aktifkan dosen diduga lakukan pelecehan seksual mahasiswi
Senin, 18 November 2024 21:40 Wib
Pj Gubernur buka ruang dialog bersama mahasiswa bersinergi bangun Sulbar
Minggu, 6 Oktober 2024 20:04 Wib
Enam dosen Unhas masuk 2 persen ilmuwan paling berpengaruh di dunia
Senin, 23 September 2024 21:21 Wib
Tujuh orang dosen UGM masuk daftar dua persen ilmuwan berpengaruh di dunia
Senin, 23 September 2024 11:07 Wib
Dosen Unhas resmi memimpin HITI Komda Sulselbar
Minggu, 22 September 2024 16:08 Wib
Polisi tahan seorang dosen bergelar doktor bidang hukum terkait KDRT
Selasa, 3 September 2024 19:21 Wib
Pengamat: Putusan MK mengubah peta politik di daerah
Selasa, 20 Agustus 2024 15:34 Wib
Mahasiswa KKN Unhas edukasi petani Gowa membuat pestisida nabati
Selasa, 13 Agustus 2024 14:04 Wib