Makassar (Antaranews Sulsel) - Lembaga Kerohanian Islam BEM Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya mengadakan bedah buku "Forgive for Health" dengan penulis Majdah Agus Arifin Nu`mang yang juga Rektor Universitas Islam Makassar.
Kegiatan bedah buku yang diberi tajuk "Islamic Medicine Scientific Competition & Book Review (IMSCOBI)" berlangsung di Malang, Jawa Timur, Minggu.
Penulis mengatakan jika setiap manusia dititipi potensi baik dan buruk.
Maka memberi maaf terbukti berdampak pada kesehatan, baik secara fisik maupun mental, menyuburkan kebahagiaan, menenangkan hati, melejitkan potensi, dan bahkan ajaibnya memaafkan dapat memperbanyak rezeki, ujarnya.
Penulis mengaku bukunya mempunyai latar belakang panjang, sebagai istri seorang politisi Wakil Gubernur Sulsel dua periode maka dia telah berjumpa berbagai macam karakter dan situasi, ada dendam, sakit hati, gesekan kepentingan dan lain sebagainya.
Sehingga lahirnya buku ini sebagai proses muhasabah untuk jauh lebih baik.
Dalam buku inipun, penulis menyajikan pilihan untuk memilih apakah anda ingin memelihara dendam, sakit hati, ataukah menjadi seorang pemaaf.
Dosen Saraf FK Universitas Brawijaya Badrul Munir, mengatakan secara medis orang yang selalu memberi manfaat akan sangat mempengaruhi fungsi otak, sehingga sangat bermanfaat untuk kesehatan.
Secara teori untuk membentuk kepribadian pemaaf menurut teori neurosains, yakni dimulai sejak bayi, anak, remaja, dan dewasa dimana harus dilatih untuk memaafkan (plastisitas otak).
Sejak dini anak dilatih untuk saling memaafkan satu sama lain, sehingga akan membentuk karakter seorang pemaaf. Adapun caranya, niat dari hati tulus, ucapkan dengan lisan, ekspresikan wajah, jabat tangan dan merangkul.
Di sisi lain secara ilmiah buku "Forgive for Health" bagus dan wajib dijadikan sebagai bahan bacaan untuk membentuk kepribadian yang sehat jasmani dan rohani.