Makassar (ANTARA) - Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Bulukumba Muhammad Rasyid memonitoring rencana/realisasi kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi/komersil untuk triwulan II-III 2024 bank pelaksana program itu di daerah itu bersama pengembang setempat.
"Rapat monitoring ini digagas oleh Forum Perumahan Kawasan Permukiman (PKP) Kabupaten Bulukumba untuk mengevaluasi realisasi di lapangan," kata Rasyid saat dihubungi dari Makassar, Kamis.
Menurut dia, ada beberapa masalah sektor perumahan dan properti yang dihadapi, di antaranya keterbatasan dana murah, termasuk keterbatasan lahan yang terjangkau.
Selain itu, juga terkendala dengan keterbatasan jumlah pengembang yang memiliki kualifikasi dan sertifikasi, serta masalah perizinan yang tersebar di enam kementerian.
Dia mengatakan, solusi mengatasi masalah tersebut, yakni mengembangkan kebijakan dengan inovasi yang inklusif bagi pelaku usaha sektor perumahan dan properti, memperkuat kerja sama antara pemerintah otoritas terkait lembaga keuangan dan pengusaha sektor perumahan dan properti.
Termasuk mengajukan pendekatan "proper tinomic" dengan empat pilar utama, yaitu: kelembagaan, kebijakan, anggaran, dan penetapan proyek-proyek properti sebagai program strategi nasional.
Kepala Bidang Perumahan Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertanahan Bulukumba ini, lebih dalam menjelaskan manfaat dari kegiatan ini, seperti terciptanya rencana induk ekosistem perumahan yang mendorong kolaborasi dan sinergi para pihak.
“Kemudian terciptanya kinerja sektor perumahan berupa penyaluran kredit properti KPR subsidi/komersil, KPR mikro,” kata Andi Irawati sekaligus sebagai Ketua Forum PKP Bulukumba.
Kepala Dinas Perumahan Kawasan Permukiman dan Pertahanan Bulukumba, Munthasir Nawir mengapresiasi monitoring tersebut karena pihak terkait dapat mengetahui pergerakan ekonomi di sektor perumahan.
Sementara itu, Muhammad Rasyid mengemukakan, pertumbuhan ekonomi merupakan indikator penting dalam melihat keberhasilan pembangunan. Selanjutnya, salah satu penunjang pertumbuhan ekonomi adalah daya beli masyarakat di bidang perumahan.
Sesuai dana realisasi yang terakumulasi dari laporan pencairan KPR bersubsidi bank BTN, BRI, BNI, BPD, kurang dari Rp200 Milliar.
Dia berharap, hal ini memberikan "multiplier effect" dalam meningkatkan daya beli dan sumber pendapatan Kabupaten Bulukumba.
Karena itu, melalui kegiatan ini, diharapkan mendorong kolaborasi dan sinergi semua pihak, mulai pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, BUMN, BUMD, LSM dan pihak lain yang menjadi satu kesatuan dalam ekosistem perumahan.