Pinrang (ANTARA) - Unit Layanan Pelanggan (ULP) PLN Pinrang telah mendistribusikan semua material hingga pemancangan 120 tiang untuk mengalirkan listrik di Dusun Bone, Desa Ulu Saddang, Kecamatan Lembang, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
"Semua tiang sudah terpancang, untuk penarikan jaringan hingga ke gardu diusahakan sampai sebelum Ramadhan," kata Supervisor Mapping ULP PLN Pinrang, Aprizal Arif pada Press Tours 2019 di Dusun Bone, Jumat.
Sebanyak 120 tiang ini ditargetkan mulai mengaliri listrik ke rumah 100 kepala keluarga (KK) Dusun Bone sebelum Ramadhan dan paling lambat menjelang Lebaran. Digunakan travo 100 KVA yang bisa melayani sekitar 150 pelanggan dengan daya penggunaan 900 hingga 1300 watt.
Aprizal menyampaikan, pengaliran listrik ke lokasi ini telah direncanakan sejak 2015, namun memang membutuhkan proses yang panjang, dimulai dari observasi, sosialisasi ke warga setempat sampai pada pendistribusian material. Hal ini ditengarai karena kondisi geografis serta akses menjadi kendala utama.
Alhasil, pngangkutan material baru dilakukan dilakukan pada Januari 2019 hingga saat ini. Menggunakan dua jalur, yakni darat dan sungai.
Melalui sungai, waktu tempuh yang digunakan hanya 30 menit dengan jarak 6,7 km, sementara lewat darat harus membutuhkan satu jam untuk sampai ke lokasi. Hal inilah yang mendasari pihak PLN Pinrang juga menggunakan jalur alternatif lewat sungai dalam mendistribusikan berbagai bahan dan alat.
"Jadi 57 tiang kami bawa dengan perahu, setiap perahu membawa satu tiang. Selebihnya kami boyong lewat darat," kata Rizal sapaannya.
Pada pengangkutan dan pemasangan tiang, pihak PLN banyak dibantu masyarakat setempat, memikul tiang yang beratnya mencapai 40 kg. Sebelumnya, masyarakat juga ikut melakukan observasi dengan bergotong royong membersihkan jalan, meneban pohon dan mengangkut segala material seperti kabel.
Kepala Desa Ulu Saddang, Asparuddin S menyampaikan, sejak 1990-an, warganya menggunakan energi kincir angin untuk menikmati listrik yang murni berasal dari swadaya masyarakat.
Dengan kedatangan PLN masuk Dusun Bone, masyarakat sangat antusias, tampak dari sukarela mereka menyerahkan tanahnya kepada pihak PLN untuk pemancangan tiang listrik, yang didahului dengan penebangan pohon.
"Jadi semuanya tanpa ganti rugi termasuk tanaman yang dipangkas, ada durian, langsat dan sebagainya," ungkap Asparuddin.
Manajer bagian jaringan PLN UP3 Pinrang, Baso Nur Rahman mengatakan, pembangunan tiang harus dipastikan terbebas dari pohon. Sesuai standar ROW paling minimal 2,5 meter sebelum dioperasikan sekitar 6,4 KMS untuk jarak pertama pohonnya.
Agar tidak ada masalah ke depannya, pemeriksaan konstruksi, seperti pengecekan tipe-tipe konstruksi, dan aksesoriesnya dilakukan terlebih dahulu sebelum dioperasikan.
"Jika semuanya sudah siap, tidak ada kendala, travo kita uji, ukur tahan isolasi dan ukur juga grownding, insya Allah sebelum Ramadhan kita mulai operasikan," katanya.
Untuk pemeliharaan, ULP PLN Pinrang menyiapkan mandor line dua orang yang siaga menjaga 24 jam.

