Bank Muamalat tawarkan Jemput bola melalui program Ayo Hijrah
"Akhir tahun kemarin diluncurkan dan tahun ini kita sudah masif kampanyekan program 'Ayo Hijrah' ini," ujar Pemimpin Wilayah Bank Muamalat Indonesia...
Makassar (ANTARA) - PT Bank Muamalat Indonesia Tbk memaksimalkan layanan syariah dengan menawarkan jemput bola melalui program "Ayo Hijrah" kepada para calon nasabah.
"Akhir tahun kemarin diluncurkan dan tahun ini kita sudah masif kampanyekan program 'Ayo Hijrah' ini," ujar Pemimpin Wilayah Bank Muamalat Indonesia (BMI) Regional Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Ahmad S Ilham di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan konsep berhijrah meliputi tiga hal, diantaranya memulai, melengkapi dan menyempurnakan (kaffah). Hal tersebut dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana, tidak hanya berhijrah untuk ibadah tapi juga dalam penggunaan layanan keuangan yang sesuai dengan syariat.
Pada program "Ayo Hijrah" ini pihaknya mensyaratkan tabungan atau deposito minimal agar bisa didatangi oleh customer service Bank Muamalat.
Khusus untuk tabungan, kata dia, jumlah minimal harus Rp5 juta pada pembukaan baru rekening dan di bawah angka tersebut program jemput bola tidak berlaku, melainkan calon nasabah yang ke kantor cabang.
"Kami memberikan layanan maksimal tetapi ada persyaratannya. Untuk syaratnya itu salah satunya minimal setoran awal untuk jenis tabungan baru tidak boleh kurang dari Rp5 juta," katanya.
Ahmad menjelaskan konsep hijrah punya makna yang luas sehingga bagi yang belum berhijrah, kampanye ini bisa jadi momentum untuk memulai, dan bagi yang sudah memulai berhijrah dapat melengkapi serta menyempurnakan diri dengan ajaran yang sesuai syariat.
Beberapa layanan yang telah diperkenalkan pada program ini dengan nama baru untuk produk layanannya antara lain Tabungan iB Hijrah, Tabungan iB Hijrah Prima dan Deposito iB Hijrah.
Ahmad menambahkan, kampanye #AyoHijrah dilandasi oleh cita-cita perseroan yang ingin menjadi pusat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Bank Muamalat ingin turut membangun industri halal di dalam negeri yang diselaraskan dengan perkembangan teknologi digital.
"Peluang bank syariah untuk tumbuh masih amat besar. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam dan pertumbuhan ekonomi juga cukup baik," imbuhnya.
Selain itu, sebagai bank syariah pertama di Indonesia, Bank Muamalat ingin berkontribusi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui gerakan ini. Saat ini Bank Muamalat berkontribusi terhadap 15 persen pangsa pasar bank syariah secara nasional.
"Akhir tahun kemarin diluncurkan dan tahun ini kita sudah masif kampanyekan program 'Ayo Hijrah' ini," ujar Pemimpin Wilayah Bank Muamalat Indonesia (BMI) Regional Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua) Ahmad S Ilham di Makassar, Kamis.
Ia mengatakan konsep berhijrah meliputi tiga hal, diantaranya memulai, melengkapi dan menyempurnakan (kaffah). Hal tersebut dapat dimulai dari hal-hal yang sederhana, tidak hanya berhijrah untuk ibadah tapi juga dalam penggunaan layanan keuangan yang sesuai dengan syariat.
Pada program "Ayo Hijrah" ini pihaknya mensyaratkan tabungan atau deposito minimal agar bisa didatangi oleh customer service Bank Muamalat.
Khusus untuk tabungan, kata dia, jumlah minimal harus Rp5 juta pada pembukaan baru rekening dan di bawah angka tersebut program jemput bola tidak berlaku, melainkan calon nasabah yang ke kantor cabang.
"Kami memberikan layanan maksimal tetapi ada persyaratannya. Untuk syaratnya itu salah satunya minimal setoran awal untuk jenis tabungan baru tidak boleh kurang dari Rp5 juta," katanya.
Ahmad menjelaskan konsep hijrah punya makna yang luas sehingga bagi yang belum berhijrah, kampanye ini bisa jadi momentum untuk memulai, dan bagi yang sudah memulai berhijrah dapat melengkapi serta menyempurnakan diri dengan ajaran yang sesuai syariat.
Beberapa layanan yang telah diperkenalkan pada program ini dengan nama baru untuk produk layanannya antara lain Tabungan iB Hijrah, Tabungan iB Hijrah Prima dan Deposito iB Hijrah.
Ahmad menambahkan, kampanye #AyoHijrah dilandasi oleh cita-cita perseroan yang ingin menjadi pusat ekosistem ekonomi syariah di Indonesia. Bank Muamalat ingin turut membangun industri halal di dalam negeri yang diselaraskan dengan perkembangan teknologi digital.
"Peluang bank syariah untuk tumbuh masih amat besar. Mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam dan pertumbuhan ekonomi juga cukup baik," imbuhnya.
Selain itu, sebagai bank syariah pertama di Indonesia, Bank Muamalat ingin berkontribusi dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui gerakan ini. Saat ini Bank Muamalat berkontribusi terhadap 15 persen pangsa pasar bank syariah secara nasional.