Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan ingin memudahkan akses layanan keuangan nontunai kepada seluruh lapisan masyarakat melalui aplikasi pembayaran online berbasis elektronik LinkAja.
"LinkAja ini memberikan akses layanan keuangan yang menjangkau seluruh lapisan masyarakat Indonesia," katanya usai melakukan peluncuran LinkAja bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla di Plaza Tenggara Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu.
Upaya tersebut, menurut Rini, ditujukan untuk mendorong peningkatan inklusi keuangan di Indonesia.
Rendahnya inklusi keuangan di Indonesia, kata dia, salah satunya disebabkan karena masyarakat masih memilih bertransaksi secara tunai.
Pada 2018, lanjut dia, sekitar 76 persen transaksi di Indonesia masih didominasi oleh uang tunai sehingga perlu ada peralihan ke transaksi nontunai guna meningkatkan inklusi keuangan di masyarakat.
"Dua tantangan utama dalam meningkatkan inklusi keuangan adalah kebiasaan masyarakat menggunakan uang tunai dan akses layanan keuangan yang masih terbatas," kata CEO LinkAja, Danu Wicaksana.
LinkAja merupakan sistem pembayaran nontunai yang dikembangkan oleh perusahaan patungan delapan BUMN, yaitu PT Fintek Karya Nusantara.
LinkAja memberikan kemudahan pengguna dalam membayar merchant, membeli pulsa, membayar atau membeli melalui handphone, berbelanja online maupun berbagi uang.
Bagi pengguna baru yang belum memiliki rekening bank BUMN dapat memasukkan uang untuk mengisi saldo di CICO (Cash In Cash Out) di lebih dari 100.000 titik di seluruh Indonesia, termasuk di minimarket, Grapari Telkomsel, puluhan ribu ATM Link Himbara dan jaringan ATM Bersama serta lebih dari 100.000 jaringan outlet Mitra LinkAja.
Sementara bagi pengguna yang sudah memiliki rekening bank BUMN dapat memasukkan melalui Internet banking dan mereka bisa langsung bertransaksi.