Padang, (ANTARA) - Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat (Sumbar), terus memperbanyak program kemandirian untuk meningkatkan kemampuan serta keahlian kerja warga binaan.
"Program kemandirian terus kami perbanyak dengan menggandeng sejumlah instansi seperti Balai Latihan Kerja (BLK) Padang, swasta, dan pihak terkait lainnya," kata Kepala Lapas Padang Arimin, di Padang, Jumat.
Ia mengatakan program kemandirian sengaja digelar untuk memberi keahlian kerja untuk warga binaan, sekaligus persiapan membuka peluang usaha ketika mereka keluar dari Lapas.
Ia memaparkan sejumlah kegiatan yang sudah dilakukan adalah kemampuan mengelas besi, membuat mebeler, kotak listrik, tas, pintu serta jendela, sandal hotel, dan lainnya.
Beberapa produk yang dihasilkan dari kegiatan itu juga sudah bernilai ekonomi, seperti sandal hotel, tas, dan pembuatan pintu serta jendela.
Untuk sandal hotel setidaknya saat ini ada tiga hotel di Padang yang menggunakan sandal buatan warga binaan.
"Program ini sudah berjalan dalam setahun terakhir, hasil penjualan dibagi dengan warga binaan yang ikut membuat," katanya.
Ia mengatakan untuk kegiatan yang mempunyai nilai jual itu warga binaan yang bekerja digilir dan bergantian sehingga memberikan kesempatan kepada yang lain.
Selain program kemandirian, Lapas juga terus meningkatkan program pembinaan bagi narapidana.
"Kami terbuka kepada para pihak yang mempunyai kegiatan positif dan ingin bekerja sama dengan Lapas," katanya.
Ia menjelaskan saat ini Lapas tidak lagi bertitik berat pada masa hukuman saja, namun juga memberikan pembinaan serta keahlian lain yang diperlukan narapidana.
Saat ini di Lapas Padang dihuni oleh warga binaan sebanyak 982 orang.