Makassar (ANTARA News) - Program Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan yang mencanangkan satu juta ekor sapi pada 2013 terancam gagal.
Anggota Komisi B DPRD Sulsel Muctar Tompo di Makassar, Senin, mengatakan, bibit sapi yang didatangkan pemprov dari Bali untuk mendukung Gerakan Optimalisasi Sapi (GOS) Sulsel tidak produktif bahkan banyak yang mati.
"Sudah satu tahun lebih pemerintah membagikan sapi kepada kelompok ternak namun belum ada yang kembali, padahal perjanjiaanya tiap tahun setiap kelompok ternak harus mengembalikan dua ekor sapi," katanya usai meninjau program GOS di Kabupaten Barru.
Menurut dia, hasil kunjungan Komisi B di kelompok ternak Doajeng, Dusun Moreto, Kecamatan Tanete Rilau, Barru, yang mendapatkan bantuan 48 ekor sapi betina dan empat ekor jantan pada Juli 2009 lalu, sampai sekarang belum beranak.
Di Barru, Dinas Peternakan memberikan bantuan bibit sapi kepada tiga kelompok peternak masing-masing 52 ekor setiap kelompok.
Komisi B, kata Muctar, mendapat laporan dari Dinas Peternakan Barru bahwa dari 52 sapi yang dipelihara kelompok ternak Masagena, Desa Bojonopi, Kecamatan Bojonopi, Barru, 16 ekor sudah mati.
Koordinator Pendamping Program GOS dari Dinas Peternakan Barru, Raufik seperti dikemukakan Muchtar mengatakan, sapi-sapi tersebut mati hanya dua bulan setelah diserahkan kepada peternak.
Selain Barru, program GOS juga dilaksanakan di Kabupaten Enrekang mencakup lima kecamatan dan Kabupaten Bone. (T.pso-099/R007)

