Makassar (ANTARA) - Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) 09 Fakultas Teknik Universitas Hasanuddin turut serta dalam upaya penanggulangan penyebaran COVID-19 dengan memproduksi secara mandiri alat pelindung diri (APD) khususnya pelindung wajah (face shield).
Pelindung wajah berfungsi untuk melindungi area muka termasuk mata, hidung dan mulut tenaga medis dari droplet ludah maupun batuk saat menangani pasien kasus COVID-19.
Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Alumni, dan Kemitraan FT Unhas Mukti Ali ST MT PhD, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan inisiatif mahasiswa untuk membantu dan mendukung para tenaga medis dalam pencegahan COVID-19.
Mahasiswa ingin memberikan rasa aman bagi tenaga medis saat melakukan pelayanan kesehatan di tengah pandemi COVID-19.
"Para anggota Mapala mencari APD untuk disumbangkan tanpa perlu keluar rumah. Oleh karena itu, muncul ide membuat face shield. Alat ini sangat diperlukan oleh tenaga kesehatan, walaupun sederhana tapi sangat bermanfaat," jelas Mukti.
Dalam proses produksinya, mahasiswa Mapala 09 FT Unhas menggunakan dana hasil donasi, yang dikumpulkan beberapa waktu sebelumnya. Selain hasil donasi, mahasiswa juga juga mendapatkan dukungan dari Tim Satgas COVID-19 FT Unhas.
"Bahan utama produk ini adalah plastik mika 0,5 mm dan aluminium flat strip 0.3 mm. Walaupun alat ini belum lulus uji SNI tapi Insya Allah aman karena menggunakan alat dan bahan yang telah direkomendasikan," sambung Mukti.
Untuk APD ini sendiri, anggota Mapala 09 FT Unhas telah menyerahkan ke Rumah Sakit Syech Yusuf Gowa. Mahasiswa akan kembali memproduksi 100 unit untuk disalurkan di beberapa rumah sakit dan puskesmas, yang disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
Sebelum digunakan, alat ini perlu dilakukan sterilisasi terlebih dahulu. Hal ini penting, mengingat karakter alat ini yang belum memiliki standar pengujian, sehingga sifatnya sebagai tambahan pengaman. Hal ini telah disampaikan kepada penerima dan pihak-pihak yang akan menggunakan APD ini.
"Harapan utama kami agar tidak ada lagi pekerja medis yang tertular COVID-19 dikarenakan kurangnya APD pada tempat layanan kesehatan dan semoga kita dapat terlepas dari pandemi ini," ujarnya.
Berita Terkait
Pemprov Sulsel tawarkan kerja sama industri sutera pada Konjen India
Rabu, 8 Mei 2024 11:07 Wib
Pangdam XIV/Hasanuddin bantu turunkan tim trauma healing ke Luwu
Rabu, 8 Mei 2024 7:03 Wib
Pj Sekda Sulsel berharap BLK Maritim tekan pengangguran
Rabu, 8 Mei 2024 0:18 Wib
Basarnas Makassar mengevakuasi 52 korban banjir Sungai Latimojong Luwu
Rabu, 8 Mei 2024 0:16 Wib
Kemenkumham Sulsel MoU dengan Pengadilan Tinggi Agama Papua Barat soal BHP
Selasa, 7 Mei 2024 22:27 Wib
SAR gabungan evakuasi 208 warga terisolir dampak bencana di Luwu Sulsel
Selasa, 7 Mei 2024 21:49 Wib
BNPB siap membangun rumah warga terdampak bencana di Sulsel
Selasa, 7 Mei 2024 21:13 Wib
Mantan Gubernur Sulsel melanjutkan pemberian bantuan bagi korban bencana
Selasa, 7 Mei 2024 21:12 Wib