Pinrang, Sulsel (ANTARA News) - Warga masyarakat keluhkan limbah industri pengolahan pupuk organik (bio gas) di desa Pincara, Kecamatan Patampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan karena mengeluarkan bau tidak sedap.
Seorang warga desa Pincara, Abnahari, yang ditemui Senin, mengatakan, bau menyengat dari limbah industri itu berdampak buruk pada kesehatan sekitar 200 kepala keluarga di desa tersebut.
Warga mengaku takut terjadi hal yang tidak diinginkan dan mereka sepakat menurunkan tanda tangan pada surat pernyataan keberatan atas efek dan dampak yang ditimbulkan industri pupuk tersebut.
Keluhan warga tersebut sudah dilaporkan ke Badan lingkungan hidup Kabupaten Pinrang untuk ditindak lanjuti. Warga mengeluhkan bau menyengat dari lokasi industri itu.
Warga juga khawtir limbah mencemari sumur-sumur penduduk yang rata-rata kedalamannya hanya 12-15 meter. Mereka takut rembesannya masuk sumur warga.
"Suara bising yang ditimbulakan mesin juga dikeluhkan karena industri ini beroperasi selama 24 jam dengan sistem 2 shift kerja tanpa menghiraukan ketenangan warga yang bermukim di sekitarnya," katanya.
Menanggapi hal tersebut, anggota komisi III DPRD Pinrang, Ir Abdullah Tappareng mengharapkan pengelolaan limbah dari produsen pupuk kompos tersebut harus diselesaikan secara bijak dan persuasif.
Ini penting agar banyak keuntungan yang diperoleh dengan adanya investor yang masuk pada suatu daerah. Kepentingan masyarakat pun harus tetap dikedepankan.
"Permasalahan ini baiknya diselesaikan secara bijak dan tidak merugikan pihak manapun. Pemerintah juga diharapkan mengedepankan kepentingan masyakarat," tandasnya.
(T.PSO-098/S019)