Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (17/6) menandatangani rancangan undang-undang yang menyerukan sanksi terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penindasan kaum Muslim Uighur di provinsi Xinjiang China, kata Gedung Putih dalam satu pernyataan.
RUU itu, disetujui Kongres AS hampir secara bulat, dimaksudkan untuk mengirim pesan kuat kepada China mengenai hak asasi manusia dengan memberikan wewenang untuk memberi hukuman terhadap mereka yang bertanggung jawab atas penindasan warga minoritas Muslim China.
Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa lebih dari satu juta orang Muslim telah ditahan di kamp-kamp di Xinjiang.
Trump mengeluarkan satu "pernyataan yang ditandatangani" yang menyatakan bahwa sebagian persyaratan sanksi RUU itu mungkin membatasi kewenangan konstitusionalnya saat presiden menjalankan diplomasi sehingga dia akan menganggapnya sebagai anjuran, bukan kewajiban.
Trump tak mengadakan seremoni untuk menandai pengesahan RUU itu menjadi UU, yang terjadi saat koran-koran AS menerbitkan nukilan dari satu buku baru oleh mantan penasihat keamanannya, John Bolton.
Di antara tuduhan lain dalam buku itu, Bolton mengatakan Trump mencari bantuan Presiden China Xi Jinping untuk memenangkan pemilihan kembali selama satu pertemuan tertutup pada 2019. Bolton juga mengatakan bahwa Trump bilang Xi semestinya jalan terus membangun kamp-kamp di Xinjiang.
Reuters
Berita Terkait
2.000 wisatawan masih terjebak di Daerah Otonomi Xinjiang China
Senin, 15 Agustus 2022 10:44 Wib
Komisioner HAM PBB desak China tinjau kembali kebijakan kontra terorisme
Minggu, 29 Mei 2022 9:31 Wib
Olimpiade Musim Dingin di China dan aksi boikot sejumlah negara
Senin, 24 Januari 2022 15:26 Wib
China-Uni Eropa saling balas sanksi terkait isu minoritas Xinjiang
Selasa, 23 Maret 2021 2:16 Wib
Umat Islam di Xinjiang tidak dilarang belajar agama
Kamis, 10 Desember 2020 12:29 Wib
ACT Sulsel jual kaos untuk muslim Uighur
Rabu, 12 Februari 2020 21:31 Wib
Petisi Forum Ukhuwah Islamiyah Sulsel untuk Muslim Uighur 2020
Selasa, 31 Desember 2019 20:01 Wib
Mahfud MD ke Dubes China: Soal Uighur mengganggu umat Islam di Indonesia
Rabu, 25 Desember 2019 15:13 Wib