Makassar (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Selatan HM Nurdin Abdullah meminta para demonstran agar tidak lupa protokol kesehatan di masa pandemi COVID-19 dalam melakukan aksi unjuk rasa.
"Saya memohon jangan sampai kegiatan unjuk rasa ini melupakan protokol kesehatan yang dapat berdampak pada kondisi kesehatan," ujarnya di Makassar, Jumat.
Ia juga mengimbau aparat keamanan agar bisa menjaga aksi unjuk rasa. Ia meminta tidak melakukan tindakan represif atau kekerasan.
"Ini demi terciptanya suasana kondusif," ucapnya.
Mahasiswa hingga buruh di berbagai daerah kini mulai turun ke jalan-jalan untuk menyampaikan aspirasinya terkait penolakan UU Omnibus Law, tidak terkecuali di berbagai daerah di Sulawesi Selatan, khususnya di Kota Makassar sejak dua hari terakhir.
Nurdin Abdullah menyatakan menghargai aksi unjuk rasa mahasiswa dan para buruh yang secara murni memperjuangkan aspirasi rakyat berkait undang-undang tersebut.
"Kami memahami itu sebagai wujud penggilan nurani kecendikiawanan selaku insan kampus," kata Nurdin Abdullah.
Oleh sebab itu, Nurdin mengharapkan aksi tersebut harus betul-betul dijaga agar tetap pada tujuan semula dan berjalan dengan damai, tertib, taat aturan dan tidak menjadi anarkis.
Berita Terkait
DPRD terus mendorong perbaikan sistem pendidikan di Sulsel
Kamis, 2 Mei 2024 14:32 Wib
35 pemuda berbagai agama mengikuti pelatihan kampanye narasi perdamaian
Kamis, 2 Mei 2024 11:57 Wib
Kemenag Sulsel jelaskan sumber pembiayaan ibadah haji kepada JCH
Kamis, 2 Mei 2024 5:53 Wib
Aktivis difabel: Pekerja difabel terus dibayangi PHK sepihak
Rabu, 1 Mei 2024 21:52 Wib
Kemenkumham Sulsel monitoring layanan pengaduan di Lapas Makassar
Rabu, 1 Mei 2024 20:35 Wib
Polda Sulsel tangkap oknum ASN Jeneponto diduga jual Sabu
Rabu, 1 Mei 2024 20:06 Wib
Pj Ketua PKK Sulsel serahkan sejumlah bantuan pada HUT ke-161 Jeneponto
Rabu, 1 Mei 2024 20:03 Wib
Perkemi Sulsel sarankan pengurangan atlet untuk PON XXI Aceh-Sumut
Rabu, 1 Mei 2024 19:10 Wib