Imigrasi Palopo kembali buka layanan "Eazy Passport" di Sorowako Luwu Timur
Pelaksanaan ini sudah yang ketiga kalinya di tempat yang sama berkat kolaborasi yang baik dengan Camat Nuha dan PT Vale
Makassar (ANTARA) - Kantor Imigrasi Kelas III Non TPI Palopo kembali melakukan layanan "Eazy Passport" yakni program pembuatan paspor secara kolektif, karena tingginya jumlah pemohon paspor di Kecamatan Nuha, Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Pelaksanaan ini sudah yang ketiga kalinya di tempat yang sama berkat kolaborasi yang baik dengan Camat Nuha dan PT Vale," kata Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulsel Dodi Karnida dalam keterangannya, Selasa (25/5).
Menurut Dodi, hadirnya kegiatan Eazy Passport ini membawa angin segar bagi masyarakat di kecamatan Nuha wilayah Sorowako, Malili dan sekitarnya sebab masyarakat tidak perlu mengajukan permohonan ke kantor Imigrasi Palopo dengan jarak 227 Km dari Sorowako atau 5 jam perjalanan darat.
Sementara itu, Kepala Kanim Palopo Benyamin KP Harahap mengungkapkan petugas Imigrasi Palopo datang langsung melayani permohonan paspor di tempat yang telah ditentukan yaitu di Kantor Camat Nuha dengan tujuan memudahkan pemohon melakukan permohoanan paspor dalam rangka efisiensi waktu, jarak dan biaya.
"Kegiatan Eazy Passport di aula Kantor Camat ini melayani sekitar 62 orang pemohon paspor yang berasal dari masyarakat sekitar, pegawai PT Vale, pegawai Kecamatan Nuha, serta Guru di wilayah Sorowako dan sekitarnya," Kata Benyamin.
Saat ini, Yang sudah mendaftar sebanyak 65 orang, guru-guru SD Nikel untuk kepentingan umrah sedangkan pegawai PT Vale untuk wisata ke negara lain.
Seorang pemohon Ledy Linda Manggau (26 th) yang merupakan karyawan PT Vale bagian Mining Engineer mengajukan permohonan paspor baru untuk kepentingan wisata, Farismi Yusuf (52 thn) seorang Guru SD Nikkel kelahiran Luwu Utara mengajukan permohonan paspor untuk persiapan umrah, sedangkan pemohon atas nama David Layuk (36 thn) seorang kontraktor PT Vale mengajukan permohonan penggantian paspor untuk persiapan wisata.
"Para pemohon menyatakan sangat senang dan merasa terbantu dengan adanya layanan eazy passport yang diadakan oleh Kantor Imigrasi Kelas III non TPI Palopo. Harapan para pemohon agar program ini dipertahankan dan dilakukan secara berkesinambungan untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi pemohon yang tinggal di wilayah yang jauh jaraknya dari kantor Imigrasi terdekat," ujar Benyamin.
Kegiatan eazy passport ini telah menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintah.(*/Inf)
"Pelaksanaan ini sudah yang ketiga kalinya di tempat yang sama berkat kolaborasi yang baik dengan Camat Nuha dan PT Vale," kata Kepala Divisi Keimigrasian Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Sulsel Dodi Karnida dalam keterangannya, Selasa (25/5).
Menurut Dodi, hadirnya kegiatan Eazy Passport ini membawa angin segar bagi masyarakat di kecamatan Nuha wilayah Sorowako, Malili dan sekitarnya sebab masyarakat tidak perlu mengajukan permohonan ke kantor Imigrasi Palopo dengan jarak 227 Km dari Sorowako atau 5 jam perjalanan darat.
Sementara itu, Kepala Kanim Palopo Benyamin KP Harahap mengungkapkan petugas Imigrasi Palopo datang langsung melayani permohonan paspor di tempat yang telah ditentukan yaitu di Kantor Camat Nuha dengan tujuan memudahkan pemohon melakukan permohoanan paspor dalam rangka efisiensi waktu, jarak dan biaya.
"Kegiatan Eazy Passport di aula Kantor Camat ini melayani sekitar 62 orang pemohon paspor yang berasal dari masyarakat sekitar, pegawai PT Vale, pegawai Kecamatan Nuha, serta Guru di wilayah Sorowako dan sekitarnya," Kata Benyamin.
Saat ini, Yang sudah mendaftar sebanyak 65 orang, guru-guru SD Nikel untuk kepentingan umrah sedangkan pegawai PT Vale untuk wisata ke negara lain.
Seorang pemohon Ledy Linda Manggau (26 th) yang merupakan karyawan PT Vale bagian Mining Engineer mengajukan permohonan paspor baru untuk kepentingan wisata, Farismi Yusuf (52 thn) seorang Guru SD Nikkel kelahiran Luwu Utara mengajukan permohonan paspor untuk persiapan umrah, sedangkan pemohon atas nama David Layuk (36 thn) seorang kontraktor PT Vale mengajukan permohonan penggantian paspor untuk persiapan wisata.
"Para pemohon menyatakan sangat senang dan merasa terbantu dengan adanya layanan eazy passport yang diadakan oleh Kantor Imigrasi Kelas III non TPI Palopo. Harapan para pemohon agar program ini dipertahankan dan dilakukan secara berkesinambungan untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi pemohon yang tinggal di wilayah yang jauh jaraknya dari kantor Imigrasi terdekat," ujar Benyamin.
Kegiatan eazy passport ini telah menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan oleh pemerintah.(*/Inf)