Jakarta (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan akan mengerahkan 13.000 vaksinator yang berasal dari sejumlah fakultas kedokteran perguruan tinggi di Tanah Air.
“Kami akan mengerahkan hampir 13.000 vaksinator dari fakultas kedokteran yang ada di perguruan tinggi baik negeri dan swasta, untuk mempercepat vaksinasi pendidik dan tenaga kependidikan,” ujar Nadiem dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR, yang dipantau di Jakarta, Senin.
Nadiem menambahkan pelibatan 13.000 vaksinator itu bertujuan untuk mempercepat laju vaksinasi bagi kalangan pendidik dan tenaga kependidikan di Tanah Air.
Hingga saat ini ada 1,54 juta pendidik dan tenaga kependidikan atau 28 persen telah menerima vaksinasi.
Pemerintah menargetkan 5,6 juta pendidik dan tenaga kependidikan akan mendapatkan vaksinasi pada akhir Juni 2021.
Dengan demikian, pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dapat dilakukan pada tahun ajaran baru. Selain itu, Kementerian Kesehatan juga mengerahkan sumber daya manusianya untuk mempercepat vaksinasi.
Kemendikbud melalui Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) yang ada di setiap provinsi berkoordinasi dengan Pemda dan perguruan setempat dalam menyediakan fasilitas serta tempat vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan.
“Juga LPMP dan LLDikti berkoordinasi menyediakan tempat bagi daerah yang tidak memiliki fakultas kedokteran,” terang dia.
Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah mendapatkan vaksinasi memiliki perbedaan di tiap daerah. Di DKI Jakarta sebanyak 123.000 pendidik dan tenaga kependidikan telah mendapatkan vaksinasi atau sekitar 78 persen. Begitu juga di DI Yogyakarta sebanyak 75 persen pendidik dan tenaga kependidikan telah mendapatkan. vaksinasi atau sekitar 63.000 pendidik dan tenaga kependidikan.
Rata-rata nasional pendidik dan tenaga kependidikan yang mendapatkan vaksinasi sebanyak 28 persen. Namun kondisi ini berbeda dengan Maluku Utara sebanyak tiga persen dan Aceh sebanyak dua persen.