Makassar (ANTARA) - Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan meningkatkan kewaspadaan terhadap dua daerah, yakni Kabupaten Gowa dan Tana Toraja, karena rawan terjadi kebakaran hutan, terutama saat musim kemarau.
Kepala Dinas Kehutanan Sulawesi Selatan Andi Parenrengi di Makassar, Senin, mengatakan pihaknya memberikan perhatian serius khususnya kepada dua daerah itu, terkait dengan pencegahan kebakaran hutan.
"Yang sering (terjadi kebakaran, red.) itu Tator (Tana Toraja) dan Gowa. Jadi kami bersama KLHK dan pihak terkait turun memantau terus," ujarnya.
Ia menjelaskan kedua daerah itu memiliki potensi besar kebakaran hutan karena daerah kering ditambah cuaca panas saat musim kemarau.
Selain itu, kebanyakan ada juga kebakaran hutan yang disebabkan ketidaksengajaan, seperti di Gowa, di puncak gunung sering dikunjungi dan ada kegiatan warga. Ada di antara mereka membuang puntung rokok yang bisa fatal mengakibatkan kebakaran hutan. Hal itu harus diantisipasi.
"Alhamdulillah pada 2020, tidak terjadi kebakaran hutan. Tapi kita terus lakukan antisipasi agar tidak terjadi hal yang tidak kita inginkan bersama," katanya.
Dishut Sulsel, sesuai instruksi Pelaksana Tugas Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman melakukan penghijauan hutan, seperti di sekitar Bandara Buntu Kunik Tana Toraja, bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.
Berita Terkait
BPS : inflasi Sulsel per April 2024 lebih rendah dari nasional
Kamis, 2 Mei 2024 15:59 Wib
Kemenkumham Sulsel sosialisasikan KI kepada pelajar lewat RUKI Bergerak "Goes to School"
Kamis, 2 Mei 2024 15:56 Wib
DPRD terus mendorong perbaikan sistem pendidikan di Sulsel
Kamis, 2 Mei 2024 14:32 Wib
35 pemuda berbagai agama mengikuti pelatihan kampanye narasi perdamaian
Kamis, 2 Mei 2024 11:57 Wib
Kemenag Sulsel jelaskan sumber pembiayaan ibadah haji kepada JCH
Kamis, 2 Mei 2024 5:53 Wib
Aktivis difabel: Pekerja difabel terus dibayangi PHK sepihak
Rabu, 1 Mei 2024 21:52 Wib
Kemenkumham Sulsel monitoring layanan pengaduan di Lapas Makassar
Rabu, 1 Mei 2024 20:35 Wib
Polda Sulsel tangkap oknum ASN Jeneponto diduga jual Sabu
Rabu, 1 Mei 2024 20:06 Wib