Makassar (ANTARA News) - DPRD Sulawesi Selatan telah merampungkan investigasi kasus pengeroyokan politisi PDI Perjuangan Husain Djunaid yang dilakukan Direktur RSUD Labuang Baji, dr Bambang Arya bersama sejumlah staf di rumah sakit tersebut.
Anggota tim investigasi Komisi E DPRD Sulsel Adnan Purichta Ichsan di Makassar, Selasa, mengatakan, data hasil investigasi telah dikumpulkan dan dirapatkan Komisi E untuk diserahkan ke Gubernur Syahrul Yasin Limpo pada Selasa (26/4).
"Kami sudah mengumpulkan keterangan saat rapat dengar pendapat dengan kedua belah pihak dan dilanjutkan dengan mengambil keterangan pihak Husain Djunaid dan Bambang Arya selama dua pekan," ujarnya.
Menurutnya, berdasar data disimpulkan tiga rekomendasi yang dikeluarkan tim.
Pertama, menyarankan gubernur untuk melakukan langkah-langkah konkrit dan tegas dalam menangani kasus yang dimaksud, yang diduga melibatkan oknum aparat Pemda Sulsel berdasarkan aturan yang berlaku.
Kedua, mendukung sepenuhnya proses hukum yang sedang berjalan dan mendesak pihak aparat hukum menuntaskan kasus tersebut dengan secepat mungkin.
Ketiga, mengimbau semua pihak untuk menahan diri dan menghargai proses hukum yang sedang berlangsung saat ini.
Adnan menjelaskan, saat proses pengumpulan data, kedua belah pihak sama-sama mengklaim dirinya benar. Karena itulah, untuk aspek pidana, pihaknya mendukung aparat hukum yang menyelesaikan kasus ini.
Menurutnya, dalam peristiwa itu, Dewan hanya merekomendasikan sanksi untuk Bambang Arya saja, sementara untuk staf tidak dilakukan.
Pertimbangannya, berdasar investigasi, provokasi pengeroyokan dimulai dari aba-aba yang dikeluarkan Bambang Arya.
"Dari pihak Husain juga hanya menuntut Bambang Arya, tidak ada orang lain. di kepolisian sekarang sudah ke tahap penyidik. Untuk sanksi administratif, nanti gubernur yang tentukan," kata politisi Partai Demokrat tersebut.
Sebelumnya, Husain Djunaid melaporkan Bambang Arya ke Polrestabes Makassar, Senin, (4/4) lantaran penganiayaan yang diterimanya dari puluhan karyawan RSUSD Labuang Baji atas perintah Bambang.
Kronologis kejadian bermula dari kempesnya ban mobil milik Husain usai memeriksakan diri pasca operasi pengangkatan empedu yang dijalaninya Maret 2011.
Karena tak mendapat penjelasan dari petugas parkir, Husain kemudian menanyakan ke staf rumah sakit hingga ke Bambang Arya. Namun Bambang tiba-tiba berteriak yang membuat puluhan karyawan dan pegawai RS mendekat dan menganiaya Husain.(T.KR-AAT/M027)
Berita Terkait
Pj Gubernur Sulsel: Hormati karya pejabat pendahulu
Senin, 20 Mei 2024 22:51 Wib
IJTI Sulsel menyoroti hasil seleksi KPID di DPRD
Senin, 20 Mei 2024 20:03 Wib
KPU Sulsel serahkan DP4 6,6 juta pemilih Pilkada Serentak 2024
Senin, 20 Mei 2024 20:01 Wib
Penjabat Gubernur Sulsel dorong percepatan transformasi digital
Senin, 20 Mei 2024 19:59 Wib
Pemprov Sulsel mendorong pembangunan ekonomi hijau dan biru
Senin, 20 Mei 2024 18:00 Wib
KPU Sulsel mendorong Pemda tanggung BPJS Ketenagakerjaan petugas pilkada
Senin, 20 Mei 2024 18:00 Wib
Pj Gubernur Sulsel mengingatkan ASN jaga netralitas di Pilkada 2024
Senin, 20 Mei 2024 17:46 Wib
Kemenkumham Sulsel : Harkitnas momentum Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas
Senin, 20 Mei 2024 16:33 Wib