Mamuju (ANTARA News) - Sejumlah warga di jalan Martadinata menuju konpleks perkantoran Gubernur Sulawesi Barat, mengeluhkan kondisi jalan yang rusak sepanjang lima kilometer yang ada di wilayah itu.
Husni, salah seorang warga jalan Martadinata di Mamuju, Sabtu, mengatakan, kondisi jalan di daerahnya mengalami tingkat kerusakan yang sangat parah sehingga sangat menggangu kenyamanan bagi pengguna jalan yang melintasi daerah ini.
"Kondisi jalanan di daerah kami sudah berlangsung lama. Rusaknya badan jalan ini akibat frekuensi mobil truk dan alat berat sangat padat seiring dengan geliat pembangunan yang sementara berlangsung," ucapnya.
Menurut dia, bukan hanya kondisi jalan yang dikeluhkan warga setempat, namun juga kepulan debu dari jalan saat mobil pengangkut pasir maupun materil lainnya yang melintasi jalan ini cukup menggangug kenayaman warga.
"Tebaran debu setiap hari tentu berpotensi menimbulkan penyakit sesak napas atau Ispa dan gejala adanya penyakit sesak napas tampaknya mulai kelihatan," ujarnya.
Husni menyampaikan, pihaknya tidak bisa mendeteksi berapa jumlah anak-anak yang menderita sesak napas yang dimungkinkan karena faktor debu.
"Kita bisa bayangkan tebaran debu yang masuk dalam tubuh manusia setiap hari tentu akan menimbulkan resiko penyakit. Saya bukan dari tim medis, namun kesehatan masyarakat akan tebaran debu setiap hari akan membuat masyarakat menjadi tidak sehat," terangnya.
Ia mengatakan, rumah-rumah penduduk sepanjang jalan Martadinata berubah warna akibat tertutupi tebaran debu sehingga masyarakat merasa kecewa karena tidak ada perhatian serius.
"Pemerintah telah menjanjikan akan memperbaiki jalan ini, namun hingga saat sekarang ini belum terealisasi," katanya.
Senada dikatakan, Jumrin, salah seorang pegawai Karantina Pertanian Kelas II Mamuju, turut mengeluhkan kondisi jalan Martadinata yang rusak tanpa ada perhatian serius dari pemerintah setempat.
"Bukan hanya kondisi jalan berlubang yang dikeluhkan namun kami juga merasakan penderitaan akibat setiap hari harus melawan debu-debu jalanan," ucapnya.
Sebelumnya, Gubernur Sulbar mengatakan, perbaikan jalan Martadinata telah dianggarkan melalui hasil revisi APBD tahun anggaran 2011 senilai Rp17 miliar.
"Anggaran sebesar ini tidak hanya digunakan untuk membangun jalan sepanjang lima kilometer, namun juga akan membayar kelanjutan perampungan kantor gubernur, mobilier kantor DPRD Sulbar, ganti rugi lahan apron, ganti rugi pembangunan jalan lingkar maupun pembangunan lainnya yang dianggap sangat mendesak," kata dia.
Ia berharap, kondisi jalan Martadinata tahun ini bisa terlaksana dengan baik sehingga para pengguna jalan menuju kantor gubernur tidak lagi merasakan adanya jalanan yang berlubang maupun berdebu," ucapnya.
(T.KR-ACO/F003)
Berita Terkait
Sekitar 1.000 hektare sawah di Bulukumba rusak jelang panen
Rabu, 8 Mei 2024 0:18 Wib
Disdik Sulsel mencatat 8 SMA/SMK terdampak banjir dan longsor
Selasa, 7 Mei 2024 0:55 Wib
BNPB : Belasan rumah dan fasilitas publik rusak dampak banjir di Wajo Sulsel
Senin, 6 Mei 2024 13:10 Wib
BPBD: Puluhan rumah rusak akibat gempa magnitudo 6.5 di Garut
Minggu, 28 April 2024 11:29 Wib
Rumah warga rusak akibat tertimpa tanah longsor di Mamasa Sulbar
Jumat, 19 April 2024 6:10 Wib
Paru-paru pembalap sepeda Vingegaard rusak akibat kecelakaan massal di Basque Country
Sabtu, 6 April 2024 6:05 Wib
Gakkum KLHK tangkap kepala desa diduga rusak hutan lindung di Bone
Kamis, 21 Maret 2024 19:08 Wib
RSUD Sulbar menggelar penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
Kamis, 7 Maret 2024 6:58 Wib