Danlantamal Makassar pimpin pemakaman jeaxah marinir korban KKB papua
Kendari (ANTARA) - Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandar memimpin upacara pemakaman jenazah Letnan Satu (Lettu) Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang gugur akibat serangan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua, Sabtu (26/3) sore.
Danlantamal VI Makassar menjadi Inspektur Upacara (Irup) pemakan jenazah almarhum Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang dilaksanakan secara militer, Senin malam.
Jenazah almarhum Lettu Anumerta Iqbal dimakamkan di tempat pemakaman keluarga tepat sekitar 30 meter di belakang rumah duka di Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Proses pemakaman dimulai pukul 20.01 Wita. Rangkaian pemakaman dilakukan secara militer dan dibacakan riwayat pendidikan almarhum.
Kedua orang tua almarhum ibu Hartini dan Bapak Maris, termasuk ketiga saudaranya terlihat menyaksikan langsung orang yang mereka cintai hendak dimakamkan.
Tak hanya kedua orang tua dan saudara, ribuan keluarga dan kerabat juga berdesak-desakan ingin menyaksikan pemakaman putra terbaik Kabupaten Konawe yang gugur akibat keganasan KKB Papua.
Jenazah almarhum dimasukkan ke liang lahat pukul 20.15 Wita. Proses pemakaman selesai pukul 20.35 Wita.
Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandar kemudian menabur bunga ke makam almarhum, disusul sang ayah Maris, keluarga dan kerabat.
"Upacara kebesaran ini dilaksanakan sebagai penghormatan dan penghargaan pemerintah atas jasa dharma bakti dan pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya," kata Danlantamal VI Makassar.
Dia menyebut, kepergian almarhum yang dicintai tentunya sungguh menimbulkan rasa duka yang mendalam bagi semua khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Sebagai umat beragama kita harus menerima secara ikhlas karena kepergian almarhum adalah keputusan dan kehendak Tuhan yang Maha Kuasa," ujar Danlantamal VI Makassar.
Ia mengaku atas nama keluarga besar TNI Angkatan Laut dan teman sejawat almarhum menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya.
Menurutnya, kepergian almarhum membuat semua pihak kehilangan putra bangsa yang selalu memegang teguh setiap prinsip-prinsip perjuangan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan negara.
Dia mengajak agar apa yang dilakukan almarhum semasa hidupnya dalam mengemban tugas dengan penuh semangat dan keikhlasan dapat diteladani dalam melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Saya mengajak para hadirin agar kiranya melapangkan dada untuk memaafkan almarhum. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menerima amal ibadahnya dan arwahnya mendapat tempat yang layak disisi-Nya," demikian Komandan Lantamal VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandar.
Danlantamal VI Makassar menjadi Inspektur Upacara (Irup) pemakan jenazah almarhum Lettu Anumerta Marinir Muhammad Iqbal yang dilaksanakan secara militer, Senin malam.
Jenazah almarhum Lettu Anumerta Iqbal dimakamkan di tempat pemakaman keluarga tepat sekitar 30 meter di belakang rumah duka di Desa Anggotoa, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara.
Proses pemakaman dimulai pukul 20.01 Wita. Rangkaian pemakaman dilakukan secara militer dan dibacakan riwayat pendidikan almarhum.
Kedua orang tua almarhum ibu Hartini dan Bapak Maris, termasuk ketiga saudaranya terlihat menyaksikan langsung orang yang mereka cintai hendak dimakamkan.
Tak hanya kedua orang tua dan saudara, ribuan keluarga dan kerabat juga berdesak-desakan ingin menyaksikan pemakaman putra terbaik Kabupaten Konawe yang gugur akibat keganasan KKB Papua.
Jenazah almarhum dimasukkan ke liang lahat pukul 20.15 Wita. Proses pemakaman selesai pukul 20.35 Wita.
Komandan Lantamal (Danlantamal) VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandar kemudian menabur bunga ke makam almarhum, disusul sang ayah Maris, keluarga dan kerabat.
"Upacara kebesaran ini dilaksanakan sebagai penghormatan dan penghargaan pemerintah atas jasa dharma bakti dan pengabdian almarhum kepada negara dan bangsa semasa hidupnya," kata Danlantamal VI Makassar.
Dia menyebut, kepergian almarhum yang dicintai tentunya sungguh menimbulkan rasa duka yang mendalam bagi semua khususnya bagi keluarga yang ditinggalkan.
"Sebagai umat beragama kita harus menerima secara ikhlas karena kepergian almarhum adalah keputusan dan kehendak Tuhan yang Maha Kuasa," ujar Danlantamal VI Makassar.
Ia mengaku atas nama keluarga besar TNI Angkatan Laut dan teman sejawat almarhum menyampaikan bela sungkawa yang sedalam-dalamnya.
Menurutnya, kepergian almarhum membuat semua pihak kehilangan putra bangsa yang selalu memegang teguh setiap prinsip-prinsip perjuangan dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan negara.
Dia mengajak agar apa yang dilakukan almarhum semasa hidupnya dalam mengemban tugas dengan penuh semangat dan keikhlasan dapat diteladani dalam melanjutkan pengabdian kepada bangsa dan negara.
"Saya mengajak para hadirin agar kiranya melapangkan dada untuk memaafkan almarhum. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa menerima amal ibadahnya dan arwahnya mendapat tempat yang layak disisi-Nya," demikian Komandan Lantamal VI Makassar Laksamana Pertama TNI Benny Sukandar.