Warga Mamasa diminta waspada melintas di areal rawan longsor
Mamasa (ANTARA) - Warga di Kabupaten Mamasa Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) diminta untuk waspada dan berhati hati ketika melintasi jalan poros yang rawan terjadi bencana longsor.
"Di tengah curah hujan yang tinggi saat ini longsor rawan terjadi di jalur Trans Sulawesi menuju Kabupaten Mamasa," Kepala Kapolres Mamasa, AKBP Harry Andreas, di Mamasa, Senin.
Ia mengatakan, seluruh wilayah Kabupaten Mamasa yang tertelak di pegunungan Sulbar diguyur hujan deras sehingga sejumlah bencana longsor terjadi di beberapa titik.
Oleh karena itu ia meminta dan menghimbau kepada masyarakat waspada dan berhati hati ketika melintasi jalan poros yang rawan terjadi bencana longsor di Mamasa, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Ia mengatakan personil kepolisian akan tetap bersiaga dalam rangka mengantisipasi bencana longsor ketika terjadi.
Sebelumnya telah terjadi longsor pada sejumlah titik di Kabupaten Mamasa yakni di wilayah desa Desa Tamalantik Kecamatan Tandukkalua yang menghubungkan wilayah Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Longsor tersebut telah berhasil dibuka aparat kepolisian dan alat berat pemerintah sehingga arus lalu lintas kembali lancar.
Selain itu juga sebelumnya memutus jalur menghubungkan antara Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Mamuju ibu kota Sulbar di wilayah Desa Tamalantik Kecamatan Tandukkalua Kabupaten Mamasa.
Longsor di Desa Tamalantij tersebut membuat kendaraan roda empat melakukan antrian panjang karena tidak dapat melintas, longsor tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Warga berharap pemerintah menyiagakan alat berat dilokasi rawan longsor agar dapat segera membersihkan longsor ketika terjadi.
"Pemerintah diminta siagakan alat berat 24 jam untuk mengantisipasi longsor agar tidak memutus jalan dan aktivitas ekonomi warga tidak terhambat," kata Gufran salah seorang warga.
"Di tengah curah hujan yang tinggi saat ini longsor rawan terjadi di jalur Trans Sulawesi menuju Kabupaten Mamasa," Kepala Kapolres Mamasa, AKBP Harry Andreas, di Mamasa, Senin.
Ia mengatakan, seluruh wilayah Kabupaten Mamasa yang tertelak di pegunungan Sulbar diguyur hujan deras sehingga sejumlah bencana longsor terjadi di beberapa titik.
Oleh karena itu ia meminta dan menghimbau kepada masyarakat waspada dan berhati hati ketika melintasi jalan poros yang rawan terjadi bencana longsor di Mamasa, agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
Ia mengatakan personil kepolisian akan tetap bersiaga dalam rangka mengantisipasi bencana longsor ketika terjadi.
Sebelumnya telah terjadi longsor pada sejumlah titik di Kabupaten Mamasa yakni di wilayah desa Desa Tamalantik Kecamatan Tandukkalua yang menghubungkan wilayah Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Polewali Mandar (Polman).
Longsor tersebut telah berhasil dibuka aparat kepolisian dan alat berat pemerintah sehingga arus lalu lintas kembali lancar.
Selain itu juga sebelumnya memutus jalur menghubungkan antara Kabupaten Mamasa dan Kabupaten Mamuju ibu kota Sulbar di wilayah Desa Tamalantik Kecamatan Tandukkalua Kabupaten Mamasa.
Longsor di Desa Tamalantij tersebut membuat kendaraan roda empat melakukan antrian panjang karena tidak dapat melintas, longsor tersebut hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
Warga berharap pemerintah menyiagakan alat berat dilokasi rawan longsor agar dapat segera membersihkan longsor ketika terjadi.
"Pemerintah diminta siagakan alat berat 24 jam untuk mengantisipasi longsor agar tidak memutus jalan dan aktivitas ekonomi warga tidak terhambat," kata Gufran salah seorang warga.