Makassar (ANTARA) - Salah seorang peserta JKN-KIS segmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) kelas I, Zalsan (40) mengatakan manfaat menjadi peserta JKN-KIS sangat besar manfaatnya terlebih saat tiba-tiba menderita sakit.
“Jadi itu tiba-tiba saja, cuma seperti demam tapi berlangsung lama, perasaan lemah, sakit kepala, sakit perut, dan buang air besar terus-menerus, muntah. Karena minum obat demam tidak juga turun malah makin lemas badan terasa, saya langsung ke UGD rumah sakit,” kenang Zalzan yang merupakan warga Kecamatan Polombangkeng Utara ini menceriterakan pengalamannya saat menderita sakit tipes dan harus menjalani perawatan di rumah sakit, Rabu (15/6).
Menurutnya, apapun kondisi kesehatan yang diidap setiap orang itu berbeda namun solusi yang tepat dengan menjadi peserta JKN-KIS BPJS Kesehatan dapat meringankan beban penderita.
Zalzan mengungkapkan pengalamannya selama dirawat di UGD tidak ada yang namanya perbedaan dalam pemberian pelayanan kesehatan di rumah sakit baik itu peserta JKN-KIS maupun pasien umum, seluruh perlakuan setara tidak melihat jenis kesepesertaannya maupun kelas pelayanannya pasien tetap dilayani dengan baik.
“Jadi di UGD itu langsung diberikan infus dan obat oleh dokter, perawatnya sangat membantu kartunya cukup diserahkan saja diperawatnya langsung didaftarkan karena kerumah sakit itu hanya ditemani teman kantor saja tidak ada keluarga. Karena kondisi membaik jadi dokter mengatakan bisa melanjutkan istirahat di rumah dan mengkonsumsi obat saja,” lanjutnya.
Dengan terdaftar sebagai peserta Program JKN-KIS dirinya beserta keluarga merasa terlindungi pada saat membutuhkan pelayanan kesehatan yang memadai tanpa biaya tambahan seluruhnya gratis.
"Sungguh besar manfaat keberadaan program jaminan sosial kesehatan ini ditengah masyarakat saya merasa sangat bangga dengan sistem gotong royong membantu sesama," ujarnya.
Zalzan juga berterima kasih karena dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang memadai tanpa biaya tambahan ia akan terus mendukung berlangsungnya keberadaan program JKN-KIS ini bagi masyarakat yang membutuhkan.
Demam tifoid atau tipes adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella, khususnya Salmonella typhi, yang menyerang bagian saluran pencernaan. Bakteri penyebab tipes ini bahkan dapat berkembang biak dan dibawa oleh sel darah putih ke berbagai organ tubuh, seperti hati, limpa, dan sumsum tulang. Bakteri ini mampu bertahan hidup selama beberapa minggu di alam bebas, seperti di dalam air, es batu, sampah, maupun debu, dan dapat berpindah dari satu orang ke orang lain melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Tipes adalah salah satu penyakit menular dan pernah menjadi masalah yang cukup serius di Indonesia dimana penyakit tipes ini tentunya dijamin dalam Program JKN-KIS yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Dalam dunia medis, penyakit tipes lebih dikenal dengan istilah demam tifoid (typhoid fever). Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada 11 hingga 20 juta kasus tipes dan 128 ribu hingga 161 ribu kematian tiap tahunnya.(*/Inf)
Berita Terkait
Polda Sulbar ajak Bhabinkamtibmas menjadi penyelesai masalah masyarakat
Kamis, 16 Mei 2024 5:53 Wib
BPJS Kesehatan sebut ketentuan kelas dan tarif KRIS dievaluasi sesuai Perpres 59/2024
Rabu, 15 Mei 2024 17:42 Wib
BPJS Kesehatan : Tidak ada narasi penghapusan kelas bagi peserta JKN pada Perpres 59/2024
Selasa, 14 Mei 2024 17:11 Wib
Menkes RI mengaku belum teken penghapusan Kelas BPJS kesehatan
Selasa, 14 Mei 2024 17:02 Wib
Pelindo Group Makassar sosialisasikan PHBS dan kesehatan gratis
Selasa, 14 Mei 2024 16:58 Wib
BPJS Kesehatan : KRIS tidak hapus jenjang kelas layanan rawat inap
Senin, 13 Mei 2024 15:38 Wib
Presiden Jokowi terbitkan Perpres atur standar layanan rawat inap
Senin, 13 Mei 2024 13:59 Wib
Dinkes Sulsel kerahkan tenaga kesehatan ke daerah terisolir Luwu
Sabtu, 11 Mei 2024 21:34 Wib