Purwokerto (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengajak mahasiswa untuk tidak hanya sibuk di pergerakan tetapi harus mampu mengisi peluang-peluang usaha yang ada untuk menghadapi tantangan masa depan.
"Kita punya kesempatan yang luar biasa, menjadi negara yang sangat besar dan sangat maju. Pertumbuhan ekonomi Indonesia sampai tahun 2045 itu (diperkirakan) 5 persen rata-ratanya," kata Menteri BUMN di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.
Erick Thohir mengatakan hal itu saat Kuliah Umum Tokoh Nasional Menteri BUMN "Kolaborasi BUMN dan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan Generasi Digital yang Tangguh di Era Disrupsi" yang digelar di Auditorium Graha Widyatama Prof. Rubijanto Misman, Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.
Menurut dia, dengan pertumbuhan ekonomi yang rata-rata 5 persen itu, akhirnya Indonesia akan menjadi negara terbesar keempat secara ekonomi di dunia.
"Ini sesuatu hal yang tidak terulang lagi dan kalian adalah tentu ujung tombak bagaimana kita bisa memastikan negara ini seperti yang kita impikan," katanya.
Lebih lanjut, Erick Thohir mengatakan pada tahun 1928 atau sebelum kemerdekaan, pemuda-pemudi Indonesia bicara tentang Indonesia Satu, yakni satu Tanah Air, satu bangsa, dan satu bahasa atau yang dikenal dengan Sumpah Pemuda.
Selanjutnya, pada tahun 1998 para mahasiswa juga menjadi ujung tombak perubahan dinamika politik bangsa, sehingga Indonesia benar-benar menjadi negara demokrasi seperti saat sekarang.
Menurut dia, tantangan untuk generasi saat sekarang tentu bukan sibuk di pergerakan, tetapi harus sibuk mengisi peluang-peluang yang ada dengan pendidikan, profesionalisme, dan juga sebagai pengusaha baru Indonesia.
"Jangan hanya sibuk pergerakan. Sudah waktunya hari ini kalian semua mengisi, karena lihat nanti di Indonesia itu jumlah penduduknya 318 juta, middle class-nya, kelas menengahnya 223 juta, ini besar sekali," kata Erick Thohir.
Dalam kesempatan itu, Menteri BUMN memaparkan lima tren disrupsi global yang harus siap dihadapi Indonesia untuk mewujudkan Indonesia 2045. Lima tren disrupsi global tersebut meliputi geo-ekonomi, demografi, lingkungan, teknologi, dan kesehatan.
Ia juga menjelaskan tentang potensi ekonomi digital Indonesia (EDI) yang sangat besar karena saat ini, kontribusi EDI terhadap produk domestik bruto (gross domestic product/GDP) pada level 4 persen dan diproyeksikan menjadi 18 persen pada tahun 2030.
Menurut dia, Indonesia memerlukan 17 juta tenaga kerja yang melek teknologi (tech-savvy).
"Universitas Jenderal Soedirman diharapkan dapat mendorong pengembangan pendidikan dalam memenuhi kebutuhan tersebut," kata Erick Thohir.
Sementara saat memberi sambutan, Rektor Unsoed Prof. Akhmad Sodiq mengatakan hidup di era perubahan atau disrupsi, bagi mereka yang cepat, tanggap, adaptif, dan berdaya saing akan menjadi bagian dari masa depan.
Oleh karena itu, ia mengharapkan mahasiswa Unsoed dapat memahami materi yang disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir.
"Saya menyampaikan terima kasih terutama kepada BUMN, Universitas Jenderal Soedirman sudah diberi kesempatan melalui kegiatan Merdeka Belajar Kampus Merdeka, magang bersertifikat," kata Rektor.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Erick Thohir: Mahasiswa jangan hanya sibuk di pergerakan
Berita Terkait
Menteri BUMN: Penurunan harga tiket pesawat telah terealisasi
Rabu, 4 Desember 2024 21:21 Wib
Timnas putri Indonesia ke final Piala AFF 2024
Senin, 2 Desember 2024 22:56 Wib
Menteri BUMN: Regulasi pembiayaan akan wujudkan program 3 juta rumah
Rabu, 27 November 2024 17:22 Wib
Ketum PSSI bersyukur Timnas Putri Indonesia lolos ke semifinal Piala AFF 2024
Rabu, 27 November 2024 7:10 Wib
Ketua MPR apresiasi langkah Presiden Prabowo kucurkan Rp200 miliar untuk Timnas
Senin, 25 November 2024 14:15 Wib
Kementerian BUMN melaporkan dividen 2024 sebesar Rp85,5 triliun
Sabtu, 23 November 2024 17:40 Wib
Menteri BUMN Erick Thohir tunjuk Maya Watono sebagai Dirut InJourney
Jumat, 22 November 2024 8:33 Wib
Erick Thohir mengapresiasi kinerja timnas usai raih kemenangan atas Arab Saudi
Selasa, 19 November 2024 22:19 Wib