Makassar (ANTARA) - Manajemen PT Petrokimia Gresik memberlakukan sistem digitalisasi melalui Warehouse Management System Customer Centric Excellence (WMS 2CE) untuk mempermudah pelayanan pengambilan dan penyaluran pupuk nonsubsidi ke seluruh Indonesia.
"Manfaat dan keunggulan dari sistem WMS 2CE ini pengambilan pupuk nonsubsidi ke gudang yang akan didistribusikan tadinya membutuhkan proses lama sekarang bisa lebih cepat, mudah, dan dapat diakses dimana saja," ujar AVP (Assistant Vice President) Pengelolaan dan Pemeliharaan Gudang Inbound dan Outbond PT Petrokimia Gresik, Muhammad Altway, saat sosialisasi di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa.
Selain itu, ujar dia, keunggulan lain penggunaan sistem digitalisasi seperti Perintah Pengambilan Barang (PBB) pupuk dari pergudangan oleh distributor, awalnya menggunakan kertas dan ditandai stempel basah yang mudah rusak dan hilang, kini sudah digital.
Sistem WMS juga memiliki fitur yang terhubung langsung dengan Google Maps dan terintegrasi dengan Sistem Scheduling Truk Online (SISTRO) Petrokimia Gresik. Tentunya, secara otomatis manajemen pengaturan truk angkutan dan antrean truk dapat diminimalisir.
"Proses pembuatan PPB sekarang lebih mudah diproses di mana saja dengan akses internet, penggunaan kertas juga dikurangi agar berdampak positif bagi lingkungan kita," kata Muhammad Altway.
Hal senada disampaikan Staf Pergudangan Gudang I Febrizio Rafly Imansyah saat workshop dan sosialisasi sistem WMS 2CE bersama para distributor pupuk se-Sulsel, bahwa website WMS 2CE sudah dilakukan uji coba dan telah disosialisasikan ke 50 distributor maupun konsumen pupuk nonsubsidi.
"Setelah disosialisasikan sistem WMS 2CE ini ke teman-teman distributor, maka bisa langsung menggunakan website, tentunya membuat akun baru dulu agar mudah diakses dan bisa memantau pergerakan pengambilan pupuk dari gudang Petrokimia Gresik," tuturnya.
Melalui penerapan WMS 2CE kepada mitra distributor, ujar dia, pihaknya mengutarakan harapannya agar petani di Indonesia tidak bergantung sepenuhnya pada pupuk subsidi dari pemerintah dalam memenuhi kebutuhan karena pupuk nonsubsidi saat ini hadir lebih beragam, terjangkau serta mudah diakses, apalagi ketersediaan mencukupi.
"Sudah kita uji coba atau soft go live pada Juni lalu, dengan jumlah transaksi telah mencapai 1.349 kali per tanggal 31 Juli 2022. Ini data nasional, setelah dilakukan sosialisasi kepada 50 distributor secara online. Kami terus mendorong sistem ini untuk diimplementasikan kepada seluruh distributor," kata Febrizio Rafly Imansyah.