46 ribu jamaah umrah akan diberangkatkan dari Makassar
Makassar (ANTARA) - Ketua Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) DPD Sulawesi Maluku Papua (Sulampua) H Ardyansyah Arsyad, LC mengatakan, sebanyak 46 ribu jamaah umrah akan diberangkatkan dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Makassar.
"Peminat umrah di daerah ini tinggi sekali, dalam delapan bulan terakhir saja jumlahnya mencapai 46 ribu orang lebih, dengan rata-rata 4 kali penerbangan sehari," kata Ardyansyah di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan sejak Agustus 2022 hingga Maret 2023 pesawat yang berkapasitas mengangkut jamaah sebanyak 433 orang selalu memenuhi seat (tempat duduk) pesawat.
Setiap hari rata-rata maskapai menyiapkan empat flight (penerbangan) baik tujuan langsung ke tanah suci Makkah maupun ke Madinah.
"Itu pun masih banyak yang tidak kebagian penerbangan, sehingga harus membawa jamaahnya ke Jakarta dan star penerbangan dari sana," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya mewakili 42 anggota Ampghri DPD Sulsel mendorong pihak maskapai untuk melakukan penambahan penerbangan pada musim umrah mulai Agustus 2023.
"Hal itu penting untuk mengakomaodasi tingginya minat warga Sulsel untuk berumrah dengan beberapa alasan," katanya.
Alasan pertama, karena panjangnya daftar tunggu untuk berhaji secara reguler untuk Sulsel rata-rata per daerah daftar tunggunya 45 tahun.
Alasan kedua, karena sudah ada pelonggaran pasca COVID-19 untuk melakukan ibadah umrah. Alasan ketiga, karena ada yang ikut program tabungan umrah.
Hal itu dibenarkan Sitti Musdalifah, salah seorang calon jamaah umrah.
Dia mengatakan panjangnya antrean daftar tunggu di Sulsel, menyebabkan dia dan keluarganya menarik tabungan hajinya dan mendaftar umrah.
"Dengan usia yang sudah menjelang 60 tahun, terpaksa memilih umrah daripada harus menunggu antrean haji reguler yang mencapai lebih 40 tahun," ujarnya.
"Peminat umrah di daerah ini tinggi sekali, dalam delapan bulan terakhir saja jumlahnya mencapai 46 ribu orang lebih, dengan rata-rata 4 kali penerbangan sehari," kata Ardyansyah di Makassar, Jumat.
Dia mengatakan sejak Agustus 2022 hingga Maret 2023 pesawat yang berkapasitas mengangkut jamaah sebanyak 433 orang selalu memenuhi seat (tempat duduk) pesawat.
Setiap hari rata-rata maskapai menyiapkan empat flight (penerbangan) baik tujuan langsung ke tanah suci Makkah maupun ke Madinah.
"Itu pun masih banyak yang tidak kebagian penerbangan, sehingga harus membawa jamaahnya ke Jakarta dan star penerbangan dari sana," katanya.
Berkaitan dengan hal tersebut, pihaknya mewakili 42 anggota Ampghri DPD Sulsel mendorong pihak maskapai untuk melakukan penambahan penerbangan pada musim umrah mulai Agustus 2023.
"Hal itu penting untuk mengakomaodasi tingginya minat warga Sulsel untuk berumrah dengan beberapa alasan," katanya.
Alasan pertama, karena panjangnya daftar tunggu untuk berhaji secara reguler untuk Sulsel rata-rata per daerah daftar tunggunya 45 tahun.
Alasan kedua, karena sudah ada pelonggaran pasca COVID-19 untuk melakukan ibadah umrah. Alasan ketiga, karena ada yang ikut program tabungan umrah.
Hal itu dibenarkan Sitti Musdalifah, salah seorang calon jamaah umrah.
Dia mengatakan panjangnya antrean daftar tunggu di Sulsel, menyebabkan dia dan keluarganya menarik tabungan hajinya dan mendaftar umrah.
"Dengan usia yang sudah menjelang 60 tahun, terpaksa memilih umrah daripada harus menunggu antrean haji reguler yang mencapai lebih 40 tahun," ujarnya.