Mamuju (ANTARA Sulbar) - Sekertaris Daerah Provinsi Sulawesi Barat, Ismail Zainuddin, menyatakan diri siap menjadi kandidat Ketua Dewan Tanfidz Pimpinan Wilayah Nahdatul Ulama (PWNU) di Provinsi Sulbar.
Ketua Konfrensi Wilayah II NU Provinsi Sulbar, Basnang Said di Mamuju, Sabtu, mengatakan, salah satu kandidat yang akan bertarung di konferensi wilayah II NU Provinsi Sulbar adalah Ismail Zainuddin.
Ia mengatakan pejabat Sulbar yang saat ini menjadi Ketua Majelis Pembina Daerah (Mabinda) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan juga menjabat Wakil Ketua Dewan Penasihat Ikatan Sarjana Ikatan Sarjana Nahdatul Ulama (ISNU) Provinsi Sulbar, telah menyatakan kesiapannya.
"Tokoh NU di Sulbar itu siap membesarkan NU di Sulbar untuk memberikan kontribusi percepatan pembangunan Sulbar, sebagaiman warga nahdiyin terdahulu yang memiliki kontribusi besar terhadap bangsa dan negara baik dalam merebut, mempertahankan, maupun mengisi kemerdekaan," katanya.
Selain itu juga menumbuhkan nilai keagamaan di masyarakat sehingga tercipta masyarakat adil makmur dan sejahtera, sehingga tercipta ukhwah nahdiniah dan mengamalkan nilai perjuangan yang dibawa olah Rasulullah Muhammad SAW.
Menurut dia, konferensi NU di Sulbar sendiri akan dihadiri Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Prof. DR. KH. Said Aqiel Sirodj, MA yang dijadwalkan akan menghadiri dan membuka konfrensi wilayah II NU Sulbar yang akan digelar Pondok Pesantren Toabo Kecamatan Taraillu Kabupaten Mamuju.
Ia mengatakan, acara konferensi wilayah II NU akan digelar Sabtu dan Ahad, 6 - 7 April 2013.
Menurut dia, Konferensi Wilayah II NU Sulbar digelar dengan tema "Reaktualisasi Pemberdayaan Ummat melalui Penguatan Struktural ditengah Perselingkuhan Bangsa", kemudian membicarakan dan menetapkan pokok pokok program kerja NU di Sulbar dengan merujuk pada garis-garis Besar program NU, membicarakan masalah-masalah keagamaan dan kemasyarakatan secara institusional dan menetapkan rekomendasi organisasi.
"Acara NU di Sulbar diperkirakan akan meriah karena di Sulbar merupakan basis NU, karena kalangan nahdliyin secara kultur mayoritas di Sulbar dapat dilihat dari beberapa fakta tentang penyebaran agama dan masuknya Islam ke jazirah Mandar atau Sulbar," katanya.
Basnang mengatakan, Sulbar basis NU karena banyak berdiri pesantren-pesantren berkultur NU, hal lainnya dapat dilihat dari tradisi keagamaan dan kebudayaan yang dilakukan oleh masyarakat.
"Kebudayaan berupa masjid yang didirikan oleh beberapa ulama ternama di Sulbar, kemudian lahirnya ulama yang berasal dari Majene dan Polewali Mandar Sulawesi Barat yaitu KH. Muhammad Tahir (Imam Lapeo) dan KH. Muhammad Saleh (Annagguru Saleh) yang juga telah melahirkan beberapa generasi keulamaan dari KH. Ilham Saleh hingga Prof. KH. Sahabuddin merupakan indikator Sulbar basis NU," katanya.***4***
(KR-MFH)
(T.KR-MFH/B/A034/A034) 15-06-2013 16:06:50