Jakarta (ANTARA) - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menggandeng pelaku UMKM Elders untuk menyiapkan bengkel yang mampu mengkonversi sepeda motor berbahan bakar minyak (BBM) menjadi motor bertenaga listrik.
“Kementerian ESDM meminta kerja sama dengan kita untuk menyiapkan bengkel konversi dan itu hanya perlu pelatihan dan penambahan equipment itu tidak terlalu besar. Artinya ini oppurtunity bisnis, tentu kita akan gandeng Elders untuk memberikan pelatihan termasuk mengupgrade bengkel konvensional,” kata MenKopUKM Teten usai Penandatanganan Scooter Listrik Simbolis UKM Indonesia di Gedung KemenKopUKM Jakarta, Senin.
Teten menuturkan bahwa saat ini jumlah bengkel konversi motor memang masih terbatas, sehingga pemerintah perlu menggandeng pelaku UMKM untuk menyiapkan kit konversi. Terlebih pemerintah akan memberikan subsidi sebesar Rp7 juta untuk setiap motor yang dikonversi.
“Elders sudah siap karena mereka sudah mulai dengan kit konversi motor konvensional ke listrik untuk bisa mendampingi pelaku UMKM, bengkel bengkel konversi itu,” ucapnya.
Kendati belum mematok target jumlah bengkel konvensional yang akan mendapat pelatihan dan mampu melakukan konversi motor listrik, Teten menegaskan bahwa upaya menyelamatkan lingkungan dan menurunkan emisi gas rumah kaca melalui green electric mobility perlu didukung, sehingga ke depannya Indonesia bisa menjadi bagian dari rantai pasok kendaraan listrik.
“Green electric mobility ini kan bagian dari gerakan dunia untuk menyelamatkan lingkungan. Indonesia justru bisa menjadi pemain dunia untuk bisa menjadi bagian dari supply chain dari electric mobility karena kita punya sumber bahan baku untuk baterai listrik,” ujarnya.
Founder Elders Heret Prastyo menuturkan bahwa Kementerian Koperasi dan UKM mendukung konversi motor listrik dengan menyediakan ruang di Smesco yang digunakan sebagai bengkel konversi. Berkat pembinaan dari Smesco, kini Elders siap untuk menembus pasar Eropa dengan mengeskpor 240 kit konversi ke Swiss.
“Lagi persiapan, semua dokumen-dokumen pendukungnya juga kita persiapkan dan akan di-launching di acara Vespa World Day 2023 di Interlaken (Swiss) pada tanggal 15-18 Juni,” sebutnya.
Heret menuturkan proses konversi motor BBM ke tenaga listrik hanya membutuhkan waktu tiga jam saja dan tidak memerlukan keterampilan yang terlalu sulit. Cukup dengan pelatihan satu hari saja, montir sudah mampu melakukan konversi motor BBM ke motor listrik.
Elders sendiri, lanjutnya, menyediakan kit konversi seharga Rp18,5 juta hingga Rp35 juta dengan kapasitas baterai yang mampu menempuh jarak mulai dari 40 kilometer hingga 95 kilometer.
Proses konversi pun bisa dilakukan pada bengkel dengan ukuran kecil yakni 3x4 meter, sehingga bisa dilakukan oleh bengkel-bengkel kecil milik pelaku UMKM.
“Untuk peralatan juga tidak terlalu complicated, biasanya peralatan bengkel besar ditambah peralatan uji sentuh, peralatan elektrikal yang memang mendukung untuk mengubah konversi listrik,” tutur dia.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MenKopUKM gandeng pelaku UMKM siapkan bengkel konversi motor listrik