Mamuju (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Barat bekerja sama dengan Tim Penggerak PKK setempat menggelar bimbingan teknis penyusunan menu makanan keluarga beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA) sebagai upaya menekan angka stunting di daerah itu.
Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Sulbar Ninuk Triyanti Zudan di Mamuju, Selasa, mengatakan pihaknya berkomitmen mendukung program Pemerintah Provinsi Sulbar, terutama penanganan masalah stunting, pernikahan anak, kemiskinan ekstrem, dan anak putus sekolah.
Bimbingan teknis penyusunan menu makanan bergizi yang diberikan kepada seluruh kader TP PKK Pasangkayu, kata dia, sebagai bentuk penguatan bagi para kader dalam penanganan stunting.
"Bimtek ini diberikan kepada kader TP PKK Pasangkayu untuk membuat menu makanan bergizi, untuk bisa diberikan penguatan ke desa supaya ke depan bisa menciptakan menu yang sehat sehingga dapat mencegah stunting," kata dia.
Sasaran kegiatan, kata dia, ibu berpotensi anaknya stunting dan anak potensi stunting, dan ibu hamil dengan potensi anak stunting.
"Itu dilakukan karena TP PKK ingin angka stunting bisa terus menurun. Kemudian setelah Pasangkayu seluruh kabupaten nantinya juga akan diberikan bimtek yang sama," ujar Ninuk Triyanti Zudan.
Ia mengatakan saat ini Kabupaten Polewali Mandar menjadi kabupaten dengan angka stunting tertinggi.
"Target ke depan kita bergerak bersama seluruh komponen ASN. Semoga di tahun depan bisa menurun sesuai target 14 persen," katanya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulbar Abdul Waris Bestari mengatakan program B2SA dilakukan sebagai bentuk kolaborasi antara Dinas Ketahanan Pangan dan TP PKK Sulbar.
"Ini salah satu upaya kita untuk berkolaborasi menekan stunting dengan menghadirkan ibu hamil dan ibu yang memiliki balita di bawah dua tahun," kata dia.
Bimbingan teknis penyusunan menu makanan bergizi, lanjutnya, untuk memberikan pemahaman kepada ibu yang terindikasi anaknya stunting agar anak sejak dini dapat diberikan asupan makanan yang bergizi.