"Pertama, Indonesia memiliki political commitment dan expertise dalam penyelenggaraan pembelajaran seumur hidup (lifelong learning) melalui (Program) Prakerja," katanya dalam acara temu media yang diikuti di Jakarta, Selasa.
Zakki mengatakan hal ini diperlukan mengingat Indonesia akan membagikan nilai terkait pembelajaran seumur hidup kepada negara lainnya.
Ia menyebutkan Indonesia melalui Program Prakerja sudah dikenal dunia Internasional dengan kompetensi pengadaan pembelajaran seumur hidup yang terdiri atas lebih dari 480 pelatihan yang bekerja sama dengan lebih dari 100 lembaga.
"Tentu hal ini akan bisa memberi nilai tambah kepada negara yang akan menginisiasi program serupa," ujar Zakki.
Selain itu, sambungnya, Indonesia juga mendapatkan rekomendasi langsung dari Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay untuk dapat memaparkan materi terkait pembelajaran seumur hidup pada Konferensi Internasional tentang Pendidikan Dewasa (CONFINTEA VII) yang dilaksanakan di Maroko pada 2022 silam.
Menurutnya, CONFINTEA merupakan sebuah agenda prestisius karena hanya diadakan setiap 12 tahun sekali. Selain itu, Indonesia juga mendapat dukungan dari negara sahabat dan negara se-Asia Pasifik.
"Kita ingin menyampaikan kepada para delegasi dari semua negara bahwa kita akan berbagi bersama, menyampaikan strategi bahwa setiap orang memiliki hak dalam pendidikan," tutur Zakki.
Dia berharap Indonesia dapat berbagi inovasi bersama delegasi dari negara lain agar inovasi tersebut dapat memperkuat memperkaya negara lainnya dalam pembelajaran seumur hidup, seperti pada Program Prakerja.
Berita ini juga telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UNESCO paparkan alasan Indonesia terpilih sebagai penyelenggara ILLC