Makassar (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Provinsi Sulawesi Selatan Evi Mustikawati Arifin, mengatakan program Pelayanan Kesehatan Bergerak (PKB) telah melayani sebanyak 3.979 pasien dari wilayah tertinggal, terdepan, terluar (3T).
PKB merupakan salah satu program strategis di era kepemimpinan Gubernur Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Fatmawati Rusdi untuk mengoptimalkan upaya pemerataan akses kesehatan bagi masyarakat di wilayah terpencil dan kepulauan.
"Program ini telah mampu menjangkau masyarakat di daerah-daerah terpencil yang sebelumnya sulit mengakses layanan kesehatan. Setiap kunjungan tim PKB disambut antusias oleh masyarakat," kata Evi di Makassar, Kamis.
Berdasarkan laporan pelaksanaan per bulan November, kegiatan PKB telah menjangkau tujuh lokus pelayanan di wilayah perbatasan kepulauan, yakni di Kabupaten Pangkajene Kepulauan (Pangkep) dan Kabupaten Kepulauan Selayar.
Tujuh lokus tersebut mencakup empat Puskesmas di Pangkep, yaitu: Puskesmas Pulau Sabutung, Puskesmas Pulau Liukang Tupabiring, Puskesmas Pulau Liukang Tangayya, dan Puskesmas Pulau Sarappo.
Sementara di Kepulauan Selayar, PKB menjangkau tiga Puskesmas, yakni: Puskesmas Pulau Benteng Jampea, Puskesmas Pulau Ujung Jampea, dan Puskesmas Pulau Pasilambena.
Evi merincikan, total jumlah pasien yang tertangani selama program tersebut berjalan mencapai 3.979 jiwa. Layanan yang diberikan mencakup berbagai kelompok usia dan jenis layanan, mulai dari pemeriksaan umum, imunisasi, pemeriksaan ibu dan anak, hingga layanan gizi dan kesehatan gigi.
"Angka ini terus meningkat seiring bertambahnya wilayah yang dijangkau. Ini menunjukkan program PKB tersebut benar-benar dibutuhkan dan diterima masyarakat dengan baik," tegasnya.
Berikut data rinci jumlah pasien yang tertangani selama kegiatan Pelayanan Kesehatan Bergerak di 7 lokus kepulauan:
Pangkajene Kepulauan: Pulau Sabutung (733), Pulau Liukang Tupabiring (521), Pulau Sarappo (379), Pulau Liukang Tangayya (528). Sedangkan, Kepulauan Selayar:
Pulau Benteng Jampea (757), Pulau Ujung Jampea (638), Pulau Pasilambena (423).
Terkait dukungan Sumber Daya Manusia (SDM), Kadinkes Sulsel mengungkapkan saat ini ratusan tenaga kesehatan telah ditugaskan dalam program PKB. Mereka terdiri dari dokter umum, dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga farmasi.
"Mereka tersebar di berbagai daerah, terutama di wilayah terpencil, kepulauan, dan perbatasan. Setiap wilayah memiliki tim yang disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat setempat. Dengan dukungan lintas sektor, mobilitas dan koordinasi para tenaga kesehatan ini berjalan semakin efektif," jelasnya.
Evi menambahkan, setiap tahapan pelaksanaan program PKB diutus satu tim berisi 10 orang. Tim ini memiliki komposisi lengkap, termasuk empat dokter spesialis dasar (Spesialis Interna, Spesialis Anak, Spesialis Kandungan/Obgyn, dan Spesialis Gigi dan Mulut), perawat, administrasi, kefarmasian, dan koordinator lapangan.

