Palu (ANTARA Sulsel) - Pengamat Politik dari Universitas Tadulako (Untad) Palu, Irwan Waris mengajak warga di daerah itu untuk menghidari golput pada Pemilu Legislatif dan Presiden 2014.
Ia mengatakan bahwa setiap warga negara yang sudah memiliki hak suara harus bisa menyalurkan aspirasi politiknya, bukan sebaliknya.
"Jangan sampai ada warga yang tidak memilih," katanya di hadapan peserta sosialisasi pendidikan politik yang diselenggaran Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat Palu, Selasa.
Dosen FISIP Untad Palu itu mengatakan bahwa Allah telah memberikan dan mengaruniakan suara untuk kita gunakan sebaik mungkin, termasuk di antaranya menyalurkan aspirasi politik pada Pemilu Legislatif dan Presiden.
Menurut dia, jika kita tidak memilih, sama dengan kita tidak menghargai hak dan tanggung jawab yang telah diberikan Allah kepada manusia.
Karena itu memilih golput merupakan hal yang merugikan dan sangat bertentangan dengan perintah Allah.
Ia mengatakan meskipun dalam setiap kali pemelihan umum baik Pemilu Legislatif, Presiden maupun Pilkada banyak warga yang memilih golput karena merasa kecewa atas kepemimpinan mereka.
Tetapi sebagai warga negara yang baik dan mahluk ciptaan Allah, mau atau tidak mau, suka atau tidak suka kita harus memberikan suara pada pesta demokrasi yang diselenggaran setiap lima tahun sekali itu.
Kecuali jika memang kita golput hanya karena tidak terdata sebagai calon pemilih, itu bukanlah suatu kekeliruan, kesalahan atau kesengajaan kita.
"Kalau itu terjadi, tidak ada masalahnya. Yang penting jangan sampai sudah terdata sebagai calon pemilih tetap, tetapi sengaja tidak memilih itu yang tidak benar," ujarnya.
Irwan juga mengingatkan masyarakat yang akan memilih untuk menolak adanya politik uang dari para caleg-caleg.
"Kita tidak boleh menjual suara kita hanya karena ingin dapat uang," katanya.
Kalau ada caleg yang datang memberikan uang, langsung ditolak karena ketika kita mengambil, itu berarti sama halnya menjual suara.
Kegiatan yang berlangsung sehari tersebut diikuti sekitar 100 peserta terdiri dari ketua rukun warga dan rukun tetangga (RT/RW) dari 45 kelurahan tersebar di delapan kecamatan di Palu. R. Malaha
Berita Terkait
Mendagri mempertimbangkan revisi wacana paket UU politik via omnibus law
Kamis, 31 Oktober 2024 15:16 Wib
BRIN meluncurkan Indeks Pelembagaan Parpol untuk jadi parameter ilmiah
Rabu, 30 Oktober 2024 13:17 Wib
KIPP : faktor pendidikan pemicu praktik politik uang di Pilkada
Senin, 21 Oktober 2024 14:29 Wib
Rumah sakit untuk semua pihak di era Prabowo-Gibran
Kamis, 17 Oktober 2024 13:17 Wib
MK menolak perluasan subjek pelaku politik uang dalam UU Pemilu
Rabu, 16 Oktober 2024 12:08 Wib
Pj Gubernur instruksikan ASN Sulbar jaga netralitas pada Pilkada Serentak
Rabu, 2 Oktober 2024 17:27 Wib
Kemenag Sulsel menekankan paslon hindari politik identitas dan SARA
Senin, 23 September 2024 20:26 Wib
Pemuda Muhammadiyah Makassar menjunjung politik nilai di Pilkada
Jumat, 20 September 2024 17:42 Wib