Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pelayanan kesehatan harus melibatkan kerja sama berbagai pihak tidak bisa dilakukan pemerintah saja.
"Semua pelayanan kesehatan itu tidak mungkin bisa dilakukan pemerintah saja. Pasti enggak akan mampu kita. Pemda juga enggak bakal mampu. Ini harus jadi gerakan bersama dimana seluruh komponen masyarakat ikut terlibat, " katanya usai menghadiri penandatanganan nota kesepahaman antara pemerintah dengan APRIL Group di Kabupaten Palalawan, Riau, Selasa.
Budi mencontohkan bagaimana pemerintah melakukan distribusi vaksin ke masyarakat yang mana semua pemangku kepentingan ikut membantu.
"Vaksin bisa sukses bukan karena Menkes, tapi semuanya, TNI, Polri, pengusaha, semuanya bantu, " katanya.
Seperti yang dilakukan oleh Kemenkes dan APRIL Group saat menandatangani kerja sama dalam rangka penguatan integrasi layanan kesehatan primer di Kabupaten Pelalawan, Riau, merupakan bentuk kerja sama pemerintah dan swasta, kata Menkes.
"Jadi ini adalah awal yang sangat bagus dari APRIL Group. Nanti beberapa bulan atau sebulan lagi kita akan mereplikasi ini dan semoga ratusan atau ribuan perusahaan akan membantu memperkuat layanan kesehatan primer. Urusan imunisasi, stunting dan lainnya, " katanya.
Kementerian Kesehatan dan APRIL Group selaku produsen pulp dan kertas yang berlokasi di Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau menjalin kerja sama dalam rangka penguatan integrasi layanan kesehatan primer.
Kerja sama keduanya dituangkan dalam bentuk nota kesepahaman (memorandum of understanding/ MoU) sebagai wujud dukungan program prioritas pemerintah.
"Kolaborasi merupakan langkah signifikan mewujudkan transformasi kesehatan melalui integrasi pelayanan kesehatan primer, " kata Menkes.
Budi mengatakan MoU ini diharapkan dapat memperkuat aksesibilitas fasilitas kesehatan di tingkat pelayanan kesehatan primer, khususnya di Provinsi Riau.
Budi juga menyebut kerja sama dalam bentuk kolaborasi melalui skema kemitraan pemerintah-swasta (Public-Private Partnership/ PPP) ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama APRIL.
"Dengan tujuan untuk meningkatkan standar pelayanan minimal (SPM) di bidang kesehatan masyarakat, khususnya kesehatan ibu hamil dan anak balita, remaja, usia produktif dan lansia serta mendorong deteksi dini dan percepatan rujukan di tingkat pelayanan kesehatan primer melalui pendekatan siklus hidup, " katanya.