Tiga perusahaan membangun kabel bawah laut genjot digitalisasi luar Jawa
Jakarta (ANTARA) - Tiga perusahaan yakni PT CCSI Konektivitas Digital (CCSIKD), PT Pracheta Nusa Telekom (Pracheta) dan Mitsui & Co Ltd Jepang bekerja sama mengembangkan jaringan kabel optik bawah laut sepanjang total 4.100 kilometer (km) dengan nama Varuna Cable Systems untuk meningkatkan konektivitas digital di Indonesia.
Kolaborasi tersebut disepakati dengan penandatanganan perjanjian membentuk usaha patungan PT Varuna Cahaya Santosa (VCS) dalam momentum kemitraan untuk mengubah lanskap sektor telekomunikasi Indonesia.
CEO PT VCS dan CCSI Peter Djatmiko dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, mengatakan Varuna Cable Systems adalah visi untuk meningkatkan lanskap digital di luar Jawa.
"Melalui kerja sama dengan Matrix NAP Info (induk usaha Pracheta) dan Mitsui, kami siap menjadi pemimpin pasar dalam bisnis kabel bawah laut di Indonesia," kata Peter.
Inisiatif VCS bertujuan untuk mengembangkan jaringan kabel bawah laut antarpulau sepanjang 4.100 km yang diberi nama Varuna, menghubungkan pulau-pulau besar di Indonesia termasuk di dalamnya adalah Jawa, Bali, Lombok, Labuan Bajo, Sulawesi, Kalimantan, dan Madura.
Jaringan kabel tersebut terdiri dari 2.700 km kabel bawah laut dan 1.400 km kabel darat, dengan peran pentingnya dalam menyediakan konektivitas digital ke ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN).
Mengingat ekonomi digital yang berkembang pesat di luar Pulau Jawa, di mana infrastruktur telekomunikasi masih kurang berkembang, Varuna diharapkan muncul sebagai pilar utama untuk mendorong perwujudan visi teknologi Indonesia ke depan, kata Peter. Dikatakan, pihaknya merupakan pelopor di industri kabel optik bawah laut di Indonesia dengan Sertifikasi Internasional sejak 1996.
Omar Syarif Nasution, Direktur Pracheta, menekankan bahwa kolaborasi ini semakin mendorong pertumbuhan ekonomi digital dalam negeri secara inklusif.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Mitsui Indonesia, Shinichi Kikuchihara mengatakan Varuna merupakan proyek pembangunan bangsa khususnya di kawasan timur Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi terhadap kemajuan bangsa namun juga selaras dengan strategi bisnis Mitsui dalam pengembangan infrastruktur digital.
Kolaborasi tersebut disepakati dengan penandatanganan perjanjian membentuk usaha patungan PT Varuna Cahaya Santosa (VCS) dalam momentum kemitraan untuk mengubah lanskap sektor telekomunikasi Indonesia.
CEO PT VCS dan CCSI Peter Djatmiko dalam keterangan pers di Jakarta, Jumat, mengatakan Varuna Cable Systems adalah visi untuk meningkatkan lanskap digital di luar Jawa.
"Melalui kerja sama dengan Matrix NAP Info (induk usaha Pracheta) dan Mitsui, kami siap menjadi pemimpin pasar dalam bisnis kabel bawah laut di Indonesia," kata Peter.
Inisiatif VCS bertujuan untuk mengembangkan jaringan kabel bawah laut antarpulau sepanjang 4.100 km yang diberi nama Varuna, menghubungkan pulau-pulau besar di Indonesia termasuk di dalamnya adalah Jawa, Bali, Lombok, Labuan Bajo, Sulawesi, Kalimantan, dan Madura.
Jaringan kabel tersebut terdiri dari 2.700 km kabel bawah laut dan 1.400 km kabel darat, dengan peran pentingnya dalam menyediakan konektivitas digital ke ibu kota baru Indonesia, Ibu Kota Nusantara (IKN).
Mengingat ekonomi digital yang berkembang pesat di luar Pulau Jawa, di mana infrastruktur telekomunikasi masih kurang berkembang, Varuna diharapkan muncul sebagai pilar utama untuk mendorong perwujudan visi teknologi Indonesia ke depan, kata Peter. Dikatakan, pihaknya merupakan pelopor di industri kabel optik bawah laut di Indonesia dengan Sertifikasi Internasional sejak 1996.
Omar Syarif Nasution, Direktur Pracheta, menekankan bahwa kolaborasi ini semakin mendorong pertumbuhan ekonomi digital dalam negeri secara inklusif.
Sementara itu, Presiden Direktur PT Mitsui Indonesia, Shinichi Kikuchihara mengatakan Varuna merupakan proyek pembangunan bangsa khususnya di kawasan timur Indonesia. Inisiatif ini tidak hanya berkontribusi terhadap kemajuan bangsa namun juga selaras dengan strategi bisnis Mitsui dalam pengembangan infrastruktur digital.