Makassar (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan akan mengerahkan ratusan tenaga kesehatan (nakes) untuk berjaga-jaga di tempat pemungutan suara (TPS) mengantisipasi adanya Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang kelelahan atau lainnya.
Kepala Dinas Kesehatan Sinjai dr. Emmy Kartahara Malik melalui keterangannya diterima di Makassar, Senin, mengatakan, penyerahan tenaga kesehatan untuk berjaga di TPS hanya sebagai langkah antisipasi jika ada hal kegawatdaruratan.
"Kita semua berharap Pilkada 2024 ini berjalan lancar, aman dan tanpa ada petugas yang mengalami gangguan kesehatan karena kelelahan," ujarnya.
Emmy mengatakan pengalaman pesta demokrasi yang terjadi beberapa tahun lalu menjadi pelajaran untuk melakukan langkah-langkah antisipasi.
Ia pun mengaku akan mengerahkan tenaga kesehatan terdiri dari 1 atau 2 nakes yang akan ditempatkan di setiap TPS yang jumlahnya sekitar 427 TPS se-Kabupaten Sinjai.
Nakes tersebut fungsinya akan memberikan pertolongan pertama kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan juga masyarakat, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan ataupun yang berkaitan dengan kegawatdaruratan
“Posko kami siapkan di Pustu yang ada di setiap desa. Setiap TPS nanti itu ada nakes untuk memberikan pertolongan pertama jika terjadi kegawatdaruratan,” katanya.
Menurut Emmy, pengerahan tenaga kesehatan itu adalah bagian dari bentuk keterlibatan seluruh unsur dalam menyukseskan pilkada utamanya di sektor kesehatan.
“Kami berharap seluruh petugas yang terlibat dalam penyelanggaraan Pilkada 2024 dapat menjaga kesehatan, dan semoga pilkada di Sinjai berjalan lancar dan kondusif,” harapnya.
Pada Pilkada 2024 ini, Sinjai memiliki empat paslon bupati dan wakil bupati, masing-masing, Muzayyin Arif-Ikhsan Hamid, Ratnawati Arif-Mahyanto, Nursanti-Lukman H. Arsal, dan terkahir Andi Kartini-Muzakkir.